Emiten Peternakan Diproyeksi Raih Keuntungan di Bulan Ramadan

Peternak memberikan pakan konsentrat pada ayam potong di Leuwinanggung, Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa, 28 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA – Sejumlah emiten peternakan, seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoend Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), diprediksi akan meraih keuntungan selama Ramadan, meskipun harga komoditas tersebut melemah menjelang bulan suci tersebut.

Analis Samuel Sekuritas, Fadhian Banny, dalam risetnya mengatakan bahwa pada 6-7 Februari 2025, harga rata-rata ayam broiler turun menjadi Rp18.419 per kilogram. Sementara itu, harga DOC (Day Old Chick) juga mengalami penurunan menjadi Rp6.750 per ekor.

Namun, jika melihat rata-rata sejak awal tahun, harga DOC justru mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya yang berada di Rp5.986. “Meskipun harga broiler sedikit melemah, ada kemungkinan harga akan kembali naik menjelang bulan Ramadan,” jelasnya dikutip pada Jumat, 21 Februari 2025. 

Baca juga:

Sementara itu, dari sisi bahan baku, harga jagung lokal mengalami kenaikan menjadi Rp4.707 per kilogram, atau naik 2,6% sejak awal tahun. Selain itu, harga SBM (Soybean Meal) naik tipis 1% dalam seminggu terakhir menjadi US$307 per ton, yang mendekati rata-rata sejak awal tahun sebesar US$305 per ton.

“Peningkatan panen kedelai di Brasil, yang diperkirakan mencapai 24,5 juta ton atau naik 8,2% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga SBM,” tambah Fadly. 

Dengan kondisi tersebut, ada potensi kenaikan harga produk turunan kedelai yang dapat membantu meningkatkan margin keuntungan perusahaan-perusahaan peternakan ayam. Namun, ada pula kekhawatiran terkait potensi penyebaran flu burung di wilayah Indonesia yang bisa berdampak negatif terhadap industri ini.

Rekomendasi Saham

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Samuel Sekuritas merekomendasikan saham JPFA dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) sebagai pilihan yang menarik. Hal ini didorong oleh kebijakan pengurangan populasi ayam secara sukarela serta regulasi pemerintah yang mendukung, seperti program pakan gratis dan pelonggaran kuota impor GPS dibandingkan tahun sebelumnya.

Saham JPFA direkomendasikan dengan target harga Rp2.400 per saham, naik dari harga terakhir Rp 2.060 per saham. Saham ini menunjukkan kinerja yang solid dengan EPS Growth sebesar 6.8%, P/E 12.3x, Dividen Yield 3.4%, dan ROE 17.1%.

Sementara itu, MAIN mendapat rekomendasi beli dengan target harga Rp 1.700 per saham, meningkat signifikan dari harga terakhir Rp745 per saham. Saham ini menunjukkan EPS Growth sebesar 31.1%, P/E 13.1x, Dividen Yield 0.5%, dan ROE 15.5%.

Terakhir, CPIN juga direkomendasikan untuk dibeli dengan target harga Rp 5.900 per saham, yang lebih tinggi dibandingkan harga terakhir Rp4.550 per saham. Saham ini menunjukkan kinerja positif dengan EPS Growth sebesar 19.0%, P/E 24.2x, Dividen Yield 1.2%, dan ROE 24.2%.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 21 Feb 2025 

Bagikan

Related Stories