Ekonomi dan UMKM
Energi Hidrogen Hijau Yang Akan Digunakan IKN, Tampaknya Terkendala
Jakarta, Wongkito.co - Hidrogen hijau salah satu energi alternatif yang akan digunakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2038, tampaknya akan menemui halangan.
Hal itu dikemukan oleh, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Lebih lanjut ia mengatakan, Kalau dibilang bisa tercapai, bisa saja. Tapi bikin hidrogen kan dilihat ongkosnya dulu berapa, karena tidak murah, dan dilihat berapa kebutuhannya. Senin, 18 september 2023.
Baca juga
- Perkembangan IoT, Sebanyak 73 Jenis Pekerjaan Terdirupsi
- KCIC Akan Buka Kembali Uji Coba Tahap II
- Nikmati Yuk Kombinasi Istimewa Tropical Java Latte dan Cake di ASTON Palembang Hotel
Selain itu, tantangan lainnya dalam penggunaan hidrogen hijau, di antaranya bagaimana membuat hidrogen layak secara ekonomi, menarik secara finansial, dan bermanfaat untuk masyarakat. Jika melihat dari segi pasokan (supply), hidrogen sendiri masuk sebagai salah satu strategi utama Pemerintah dalam menjalankan peta jalan (roadmap) menuju netral karbon pada 2060.
Maka Menteri ESDM ini berharap, penerpaannya dapat menjadi salah satu kontributor transisi energi yang memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global.
Melansir Institute for Essential Services Reform (IESR) mencatat bahwa diperlukan pendanaan investasi sebesar US$800 juta atau Rp12,46 triliun untuk mengejar target kapasitas produksi hidrogen hijau sebesar 328 megawatt (MW) pada awal 2030.
Nilai investasi diprediksi akan makin besar seiring peningkatan produksi hidrogen hijau dari tahun ke tahun. Menurut IESR, kapasitas produksi hidrogen hijau di Indonesia akan mencapai 52 gigawatt (GW) pada 2060 dengan total investasi mencapai US$25 miliar.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 18 Sep 2023