Fortune Global Rilis 5 Perusahaan Dunia Mendapat Keuntungan Besar

JAKARTA, WONGKITO.CO - Lima perusahaan dunia dengan pendapatan terbesar di dunia dengan nilai yang fantatis. Baru-baru ini Fortune Global merilis 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar.

Kelima perusahaan mendapatkan keuntungan bisnis dengan jumlah yang besar mencapai triliunan, dengan berbagai latar belakang bisnis berbeda-beda, kelima perusahaan masuk dalam top five dunia. Minggu, 5 agustus 2023.

Peringkat pertama ditempati oleh raksasa ritel Amerika Serikat, Walmart, dengan pendapatan mencapai US$611,3 miliar atau sekitar Rp9,3 kuadriliun (kurs Rp15000). Selama satu dekade berturut-turut, Walmart mendominasi puncak daftar Fortune Global 500. Penguasa ritel besar dan pemain kuat dalam bisnis e-commerce ini mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 6,7% , menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan konsisten.

Di peringkat kedua, Saudi Aramco, perusahaan minyak dari Arab Saudi, mencatatkan pendapatan sebesar US$603,7 miliar atau sekitar Rp9 kuadriliun pada tahun 2022. Angka ini melonjak 51% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh harga minyak yang tinggi, pasokan yang ketat, dan dinamika geopolitik seperti invasi Rusia ke Ukraina.Saudi Aramco naik empat peringkat dari tahun sebelumnya, memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri energi global.

Baca juga

• Kantor bank bjb di Gedung T Tower Jakarta Diresmikan, Optimistis Percepat Akselerasi Bisnis
• Simak 3 Objek Wisata yang Wajib Dikunjungi di Thailand
• Begini 7 Cara Mengontrol Pengeluaran Saat Asyik Liburan

Pada peringkat ketiga, State Grid, perusahaan energi milik pemerintah China. Berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$530 miliar atau sekitar Rp7,95 kuadriliun. Pertumbuhan impresif sebesar 15,1% dalam periode terbaru menunjukkan kontribusi perusahaan dalam memenuhi permintaan energi yang terus meningkat di China.

Amazon, raksasa e-commerce global, menempati peringkat keempat dengan pendapatan sebesar $513,983 miliar atau sekitar Rp7,7 kuadriliun. Meskipun pertumbuhan pendapatan yang tercatat sebesar 9% masih cukup stabil, namun ini merupakan pertumbuhan terendah dalam sejarah perusahaan sejak go public.

Peringkat kelima ditempati oleh China National Petroleum (CNPC), dengan pertumbuhan pendapatan sekitar 17% dari tahun 2021. Dengan total pendapatan $483.019 juta atau sekitar Rp7,7 kuadriliun, kinerja luar biasa ini terjadi di tengah ketatnya pasokan minyak global.

Prestasi ini mencerminkan dinamika dan persaingan dalam dunia bisnis global saat ini, dengan perusahaan-perusahaan besar saling berkompetisi dan beradaptasi dengan tantangan yang beragam dalam rangka mempertahankan posisi dan pertumbuhan dalam pasar yang terus berkembang.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 05 Aug 2023