Ekonomi dan UMKM
Harga Gandum Global Melonjak PascaIndia Tutup Keran Ekspor
JAKARTA- Kebijakan menghentikan ekspor gandum oleh pemerintah India telah dilaksanakan sejak 13 Mei 2022, akibatnya harga gandum dunia mengalami lonjakan signifikan.
Dihimpun dari trending ekonomic, harga gandum per Kamis, 19 Mei 2022 turun tipis menjadi US$1233.50 per bushel. Angka tersebut naik sebesar 82.53% dibandingkan dengan harga pada akhir tahun lalu. Sebelumnya lonjakan harga tertinggi gandum terjadi pada 17 Mei 2022 lalu, menjadi US$1277.50 per bushel.
Namun sebelum larangan ekspor dikeluarkan India, harga gandum global juga sempat menurun tajam di Februari 2022 lalu, imbas konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Harga gandum per 25 Februari menyentuh angka US$850.00 per bushel atau turun hingga 8,11%.
Baca Juga:
- Simak Bank BUMN Paling Besar Salurkan Kredit dan DPK
- Google Rusia: Terdampak Perang dan Ajukan Kebangkrutan
- Aston Palembang Hotel Promo Kuliner Jepang “Little Tokyo”
India sendiri merupakan produsen gandum nomor dua terbesar dunia setelah China dengan kapasitas produksi mencapai 107.5 ton. Hal ini tentunya membuat pasar global semakin khawatir akan ketahanan stok pangan.
Indonesia sendiri mengimpor gandum dari India setiap tahunnya mencapai 11,7 juta ton menurut data dari BPS. Tentunya dengan ketentuan ini juga ikut berdampak pada harga-harga komoditas yang bersinggungan dengan gandum.
Melansir dari IPJ pada Kamis, 19 Mei 2022, harga tepung terigu Rp9.352 per kilonya. Daging sapi masih naik menjadi Rp148.139 hingga Rp151.190 per kilonya. Untuk beras masih ada di angka Rp10.586 hingga Rp12.465 per kilo gram.
Seperti yang diketahui sebelumnya larangan eskpor gandum oleh pemerintah India diakibatkan karena adanya gelombang panas yang mengganggu produksi dan menimbulkan ketidakstabian harga di dalam negeri India.
Menteri Urusan Pangan India, Sudhanshu Pandey mengatakan dengan melarang ekspor gandum ke luar India hal ini diharapkan bisa membantu menekan harga dalam negeri. kebijakan ini juga bisa mendorong stok gandum yang seharusnya diekspor dialihkan ke pihak yang membutuhkan di pasar domestik.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 19 May 2022