Harga Minyak Turun di Awal Perdagangan Asia

Harga Minyak Turun di Awal Perdagangan Asia (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Perusahaan pelayaran besar mulai kembali ke Laut Merah, menyebabkan harga minyak turun di awal perdagangan Asia. 

Meskipun serangan terus berlanjut di laut merah dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Rabu, 27 desember 2023.

Minyak mentah berjangka Brent turun 18 sen, atau 0,22%, menjadi US$80,89 per barel pada 01.01 GMT. Minyak mentah berjangka WTI AS turun 22 sen, atau 0,29%, menjadi US$75,35 per barel, dilansir dari Reuters, Rabu. 

Harga pada hari Selasa, 26 Desember 2023, naik lebih dari 2% ke level tertinggi bulan ini, melanjutkan momentum kenaikan minggu lalu yang membuat harga naik lebih dari 3%, sebagian di tengah harapan penurunan suku bunga AS yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Baca juga

Namun, prospek kampanye militer Israel yang berkepanjangan di Gaza dan dampak konflik pada serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah tetap menjadi pendorong utama sentimen pasar.

Pada Selasa, Kepala Staf Israel, Herzi Halevi, memberitahu wartawan bahwa perang di Gaza akan berlanjut selama beberapa bulan, sementara milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap sebuah kapal kontainer di Laut Merah.

Meskipun terjadi serangan, perusahaan pelayaran besar seperti Maersk (MAERSKb.CO) dan CMA CGM dari Prancis melanjutkan perjalanan melalui Laut Merah setelah pengerahan gugus tugas multinasional ke wilayah tersebut. Hapag-Lloyd Jerman (HLAG.DE) diharapkan memutuskan untuk melanjutkan pengiriman pada Rabu.

Pasar terus didukung oleh spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mulai menurunkan suku bunga pada tahun 2024, setelah data menunjukkan pada Jumat bahwa dengan beberapa langkah kunci, seperti indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE)—menunjukkan inflasi sekarang berada pada atau di bawah target 2% bank sentral.

Baca juga

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman, yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak yang lebih besar. Jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada Selasa, stok minyak mentah AS diperkirakan turun 2,6 juta barel pekan lalu, sementara persediaan sulingan dan bensin kemungkinan naik.

Laporan inventaris dari kelompok industri American Petroleum Institute dan Energy Information Administration, lembaga statistik Departemen Energi AS, masing-masing diharapkan akan dirilis pada hari Rabu dan Kamis secara berturut-turut, satu hari lebih lambat dari jadwal normal karena liburan Natal.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 27 Dec 2023 

Editor: admin
Bagikan

Related Stories