Harga Rupiah Kembali Anjlok, Pasar Beralih ke Emas

Ilustrasi rupiah. Dok: Freepik.

JAKARTA - Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) masih akan berada dalam tekanan pada perdagangan Selasa, 8 Maret 2022, di kisaran Rp14.450, dengan support di kisaran Rp14.380 per dolar AS (Amerika Serikat).

Analis Keuangan, Ariston Tjendra mengungkapkan penurunan harga rupiah dipengaruhi sentimen negatif pasar yang hengkang dari aset beresiko pagi ini, karena ketegangan geopolikik Rusia dan Ukraina yang masih terus berlanjut.

"Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi yang tinggi karena naiknya harga komoditas termasuk komoditas energi akibat potensi gangguan suplai dari Rusia dan Ukraina," kata Ariston pada TrenAsia.com, Selasa 8 Maret 2022.

Baca Juga :

Selain itu, pasar juga lebih memilih untuk beralih save haven seperti emas, ketimbang aset beresiko seperti rupiah.

Di sisi lain, naiknya inflasi berpotensi untuk menekan pertumbuhan ekonomi ke depan dan berdampak pada penekanan nilai pertumbuhan aset bersiko termasuk rupiah.

Saat ini, invasi Rusia terhadap Ukraina masih belum menunjukan adanya tanda usai dalam waktu dekat, meskipun negosiasi dan saknsi ekonomi telah dijatuhkan tetapi masih belum mampu membuat Rusia mundur dari perang.

Sementara dari dalam negeri, pemerintah telah melonggarkan kebijakan di masa pandemi, dengan kebijakan terbaru terkair PCR dan antigen, hal ini mampu mendukung penguatan nilai rupiah.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 08 Mar 2022 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories