Ragam
Harga Saham Paypal Malah Melonjak 12 Persen, Dalam Daftar Diblokir Kominfo
JAKARTA- Layanan dompet digital besutan Elon Musk, Paypal menjadi salah satu perusahaan dalam daftar blokir Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
Pemblokiran dilakukan lantaran Paypal telah melewati tenggat waktu pendaftaran Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE) yang diberlakukan oleh pemerintah.
Alih-alih mendapat dukungan, pemblokiran yang dilakukan pada 30 Juli 2022 tersebut malah menuai hujatan Publik.
Baca Juga :
- Simak Ini Cara Membedakan Pupuk Asli dan Palsu
- Telkomsel dan Mitratel Lanjutkan Penambahan Pengalihan Kepemilikan 6.000 unit Menara Telekomunikasi
- Disdukcapil Palembang Luncurkan e-KTP WNA, Cek Syarat yang Mesti Dipenuhi
Mereka beranggapan bahwa diblokirnya Paypal telah mematikan mata pencaharian masyarakat yang mengandalkan dompet tersebut sebagai sarana menerima bayaran dari pekerjaan luar negeri.
Terlepas dari pemblokiran yang dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Paypal, perusahaan tersebut kini tampaknya sedang semringah.
Hal ini lantaran saham Paypal melonjak hampir 12% usai mereka mengumumkan bahwa Elliot Management menjadi investor aktivis di Paypal dengan menggenggam saham senilai US$2 miliar atau kisaran Rp29 triliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS), sebagaimana dikabarkan Reuters.
“Lantaran kepemilikan Elliot tersebut, Paypal mencatatkan kenaikan laba kotor secara year to date (ytd) sebesar US$11,9 miliar atau kisaran Rp177,3 triliun,” tulis Reuters dikutip TrenAsia Rabu, 3 Agustus 2022.
Ditambah lagi, baru-baru ini Paypal menunjuk Direktur EA, Blake Jorgensen sebagai chief financial officer baru serta aksi buyback saham U$15 miliar atau setara Rp223 triliun.
Sekadar informasi, PayPal merupakan salah satu perusahaan yang berhasil bertahan dari pandemi.
Pada awal pandemi, Saham Paypal sempat tergerus hingga lebih dari 70% dari nilai pasar mereka dalam setahun. Hal ini terjadi lantaran pertumbuhan e-commerce mengalami penurunan dari rekor era pandemi.
Tak hanya itu, Paypal juga berencana mengurangi jumlah karyawan untuk mengurangi biaya dan mengatakan memperkirakan pendapatan tahunan tumbuh sebesar 11%.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 03 Aug 2022