Setara
Hari Ayah, Siapa Pelopor dan Sejarahnya?
PALEMBANG, WongKito.co - Peringatan Hari Ayah Nasional, setiap 12 November kita semakin marak dimeriahkan berbagai ucapan twibbon digunakan berbagai aplikasi media sosial dan aplikasi percakapan.
Mengutip sejumlah sumber, Hari Ayah Nasional, dipelopori oleh paguyuban lintas agama dan budaya bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), diawali dengan lomba menulis surat pada peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2004 di Solo.
Ketika itu, terkumpul 70 surat untuk ibu, tetapi peserta juga menanyakan penyelenggaraan lomba serupa untuk ayah. Namun, saat itu belum ada agenda nasional untuk memperingati Hari Ayah. Ayah sebagai bagian dari keluarga juga memegang peranan penting dalam membentuk karakter keluarga.
Baca Juga:
- Kontrak Baru Capai Rp40,3 Triliun, Indonesia dan Tiongkok Teken Kontrak CPO dan Perikanan
- Tarik Pasukan dari Kherson, Sebelum Berperang Inilah Penjelasan Rusia
- Periode Lock Up Segera Berakhir, GoTo Dikabarkan akan PHK 1.000 Karyawan
PPIP pun melakukan audiensi kepada DPRD Surakarta untuk menyusun agenda peringatan Hari Ayah di Indonesia. Selesai audiensi, tepatnya pada 12 November 2006, PPIP menggelar deklarasi di Pendapi Gede Balai Kota Solo dengan dihadiri ratusan orang dari berbagai kalangan.
Di sisi lain, melalui jaringan PPIP, deklarasi serupa juga diselenggarakan di Maumere, Flores, dan Nusa Tenggara Timur.
Ketua PPIP Gress Raja saat itu menuturkan, Hari Ibu merupakan hari untuk mengenang jasa ibu. Sementara Hari Ayah Nasional, bertujuan menghargai sosok bapak atau orangtua secara keseluruhan.
"Bapak dan ibu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kita butuh keduanya sebagai keseimbangan kesadaran kita sebagai anak," ungkap Raja mengutip kompas.com, Sabtu (12/11/2022).
Usai deklarasi di Merauke panitia mengirimkan buku tersebut dan piagam deklarasi Hari Ayah Nasional kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta bupati di Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote. (*)