Hari Mangrove Sedunia: Sharp Indonesia Rehabilitasi Ekosistem Karbon Biru, Wujudkan “Sharp Eco Vision 2050” Emisi Nol Bersih Emisi Gas Rumah Kaca

Hari Mangrove Sedunia: Sharp Indonesia Rehabilitasi Ekosistem Karbon Biru, Wujudkan “Sharp Eco Vision 2050” Emisi Nol Bersih Emisi Gas Rumah Kaca (ist)

SERANG, WongKito.co - Kekinian dampak perubahan iklim makin sangat terasa, Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat sekitar 3.531 bencana terjadi sepanjang tahun 2022.

Disebutkan bencana terjadi akibat peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer. Apalagi, Indonesia sebagai negara tropis yang dikelilingi gunung berapi, sangat rentan terhadap bencana seperti gempa, banjir, curah hujan tinggi, hingga kemarau yang berkepanjangan.

Isu lingkungan sudah menjadi perhatian PT Sharp Electronics Indonesia sejak lama. Sharp menyadari lingkungan yang terjaga dengan baik dapat mendukung performa bisnisnya untuk terus berkembang.

Berkaitan dengan hal tersebut, Sharp Indonesia difasilitasi Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) melakukan penanaman mangrove sebagai salah satu kegiatan untuk merehabilitasi ekosistem karbon biru.

Baca Juga:

Karbon biru merupakan istilah yang digunakan oleh para penggiat lingkungan untuk jumlah emisi karbon dan gas rumah kaca yang diserap oleh ekosistem pesisir dan laut yaitu hutan mangrove, padang lamun, kawasan rawa payau dan terumbu karang.

Ekosistem karbon biru diyakini oleh para ahli menjadi penyerap karbon paling aktif dibandingkan dengan ekosistem lain dimana daya serapnya melebihi hutan tropis daratan.

"Penanaman mangrove merupakan bentuk nyata dari perhatian Sharp Indonesia. Kami berharap kontribusi kami memiliki dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat", kata Senior PR & Brand Communication Manager, PT Sharp Electronics Indonesia, Pandu Setio, di sela-sela kegiatan penanaman mangrove, Jumat (14/7/2023).

Kegiatan penanaman mangrove dilakukan oleh Sharp Indonesia sebagai salah satu agenda untuk memperingati hari Mangrove Sedunia yang akan di rayakan pada, 26 Juli nanti. Melibatkan masyarakat Pulau Tunda yang terdiri dari para warga dan pemuda karang taruna, kegiatan penanaman pun menghadirkan anggota Sharp Greenerator, sebuah komunitas anak muda pecinta lingkungan yang merupakan komunitas binaan PT Sharp Electronics Indonesia.

Sharp melakukan penanaman sebanyak 3.300 bibit pohon Mangrove berjenis Rhizopora Mucronata yang ditanam di sepanjang pesisir Pulau Tunda. Jenis ini dipilih karena dapat tumbuh di tanah yang keras dan berpasir sering ditemukan pada daerah pasang surut.

  

Dibagi dalam tiga tahap, penanaman tahap pertama telah dilakukan pada bulan Juni 2023, tahap kedua dilakukan bulan Juli 2023 dan tahap ketiga akan dilakukan pada bulan Agustus 2023.

Baca Juga:

Bersamaan dengan kegiatan penanaman, Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi ) pun melakukan penelitian guna mengetahui daya serap ekosistem karbon biru yang terdapat di pulau Tunda.

"Ekosistem Karbon Biru menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan dampak pemanasan global, kami merasa senang sekali dan merasa terbantu dengan keterlibatan Sharp Indonesia dalam kegiatan ini. Kami berharap makin banyak perusahaan yang terlibat sehingga ekosistem mangrove dan lamun dapat berfungsi secara optimal", ujar Penanggung Jawab Ekowisata, Yayasan Terumbu Karang Indonesia, Mikael Prastowo Sesotyo Widodo.

Menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bagi setiap organisasi, masyarakat dan korporasi, melalui kegiatan tanggung jawab sosialnya, Sharp Indonesia pun terus berperan aktif berkontribusi guna menciptakan lingkungan sehat dan masyarakat yang sejahtera.(*)

Editor: Nila Ertina

Related Stories