CekFakta
Hoaks: Ayam Broiler Disuntik Hormon untuk Percepat Pertumbuhan, Cek Faktanya Yuk!
Narasi soal ayam broiler berbahaya bagi kesehatan karena telah disuntik hormon untuk mempercepat pertumbuhan masih beredar di media sosial. Video diunggah oleh salah satu akun TikTok pada 14 Agustus 2023 dengan narasi berikut ini:
Hormon esterogen yang telah disuntikkan pada ayam broiler telah mendarah daging dan melekat pada ayam. Apabila seseorang terlalu sering mengonsumsi ayam broiler, akan mengakibatkan berlebihnya kadar hormon esterogen, sehingga hormon lain di dalam tubuh dapat terganggu bahkan berubah. Resistensi bakteri pun juga akan terjadi pada tubuh manusia yang telah terpapar residu antibiotik. Ini artinya bakteri tertentu akan kebal terhadap antibiotik sejenis, apabila seseorang mengobatinya maka bakteri tersebut tidak akan mati. Tidak hanya itu akibatnya sering muncul penyakit keputihan, asam urat, kolesterol, kanker dll.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Baca Juga:
- Cerita Permampu Rayakan Hari Perempuan Sedunia, Soroti Kasus Perkawinan Anak yang Memiskinkan, Simak Penjelasannya
- Jaga Kesehatan, Tinggalkan 5 Kebiasaan Buruk ini Setelah Makan
- Baby Talk Mendukung Respon Otak Bayi Lebih Responsif
Anggapan bahwa ayam broiler mendapat suntikan hormon tertentu untuk mempercepat pertumbuhan telah dibantah pakar peternakan.
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Ali Agus menegaskan, anggapan itu tidak benar.
"Engak ada, itu isu atau hoaks. Secara teknis tidak memungkinkan menyuntik satu per satu ayam broiler," kata Ali, seperti diberitakan Kompas.com, 31 Mei 2022.
Selain itu, penyuntikan antibiotik yang dulu kerap dilakukan kini sudah tidak lagi dipraktikkan.
"Antibiotik sudah dilarang dan barangnya sudah tidak tersedia, kecuali harus ada preskripsi (resep) dokter hewan," jelas dia.
Ali menjelaskan, hanya satu hal yang membedakan antara ayam kampung dan ayam broiler, yaitu masa panennya.
Ayam broiler dapat dipanen dalam waktu 32 hari, sedangkan ayam kampung membutuhkan waktu 70 hari untuk siap dipanen.
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita.
Ketut menjelaskan, ayam broiler bisa dipanen lebih cepat dibandingkan ayam kampung karena faktor genetik, bukan suntikan hormon.
Ayam broiler merupakan ayam yang secara genetik diseleksi untuk dapat tumbuh cepat dengan pemeliharaan yang spesifik, terukur, dan disiplin.
"Jadi tidak ada sama sekali penggunaan hormon pertumbuhan pada ternak ayam," kata Ketut, dikutip dari situs Ditjen PKH, pada 3 April 2020.
Kesimpulan
Anggapan bahwa ayam broiler mendapat suntikan hormon tertentu untuk mempercepat pertumbuhannya adalah hoaks.
Baca Juga:
- Pekerja Kilang Pertamina Plaju Tegaskan Komitmen Aspek HSSE, Tutup Gernas Bulan K3 Nasional
- Hoaks: Video Puan Maharani Bacakan Hak Angket Kecurangan Pemilu dan Pemakzulan Presiden
- Yuk Manfaatkan, Beberapa BUMN Dukung Program Mudik Gratis 2024
Ayam broiler bisa dipanen lebih cepat dibandingkan ayam kampung karena faktor genetik, bukan suntikan hormon.(cekfakta.com)
Rujukan
https://www.tiktok.com/@lailulrifka/video/7267136607503830278
https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/31/080000365/mitos-ayam-broiler-merupakan-ayam-suntikan-ini-kata-ahli
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/1107-penjelasan-kementan-tentang-hoax-ayam-diberi-hormon-pertumbuhan
https://t.me/kompascomupdate