CekFakta
Hoaks: Virus Baru Disebarkan ke Anak Sekolah Lewat Pembagian Obat Cacing
Disclaimer: konten ini direpublikasi dari situs cekfakta.com dan merupakan tugas dari anggota koalisi cek fakta untuk menyebarluaskan.
Beredar di media sosial narasi yang mengeklaim pembagian obat cacing untuk anak sekolah adalah agenda penyebaran virus baru.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Berikut narasi yang dibagikan:
GAWAT DARURATWASPADA TERHADAP MENTERI KESEHATAN SAAT INI*
TOLAK Program Membagi² O??? CACING/IMUNISASI PLUS VACSIN dari Kementerian Kesehatan Sebab ini Bagian dari Misi Global Dalam Rangka Penyebaran Virus Baru. Target Utama Mereka Sekolah2 dan Keluarga yang Awam Terhadap Kesehatan.
Share Sebanyak2nya agar Kita Bisa Selamatkan Seluruh Rakyat dan Negara dari Rongrongan Penghianat Bangsa.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Kementerian Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran narasi penyebaran virus baru lewat obat cacing yang dibagikan ke anak sekolah.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muharmawan mengatakan, narasi tersebut adalah hoaks lama yang kembali disebarkan.
"Pemberian obat atau vaksin untuk semua sasaran masyarakat itu sudah dipastikan keamanan, kualitas, dan khasiatnya," kata Aji kepada Kompas.com, Rabu (14/5/2025).
Dikutip dari situs Kemenkes, pencegahan dan penanggulangan cacingan di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan.
Salah satu caranya dengan strategi deworming yang dikenal dengan Pemberian Obat Pencegahan secara Massal (POPM).
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan, disebutkan bahwa POPM Cacingan dilakukan pada anak balita, anak usia pra-sekolah, dan anak usia sekolah di daerah kabupaten/kota dengan prevalensi cacingan tinggi dan sedang.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim pembagian obat cacing untuk anak sekolah adalah agenda penyebaran virus baru merupakan hoaks.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muharmawan mengatakan, narasi tersebut adalah hoaks lama yang kembali disebarkan. Narasi itu tidak disertai bukti ilmiah.
Rujukan
https://www.facebook.com/ashira.hisyam.2025/posts/pfbid02EGjAMEAV7zLfPotpCfFVMCqgTcDECy7pScW9V4xVer3pqLjVFAVTCQq5n6gDXVKkl
https://www.facebook.com/rochman.djunaedi/videos/1548595209877672/
https://www.facebook.com/kardin.yaasamman/videos/1879501449516618/
https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/1554/pengaruh-cacingan-pada-kesehatan-anak
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pd