Ibu-Ibu Palembang Keluhkan Harga Beras Melambung, Pedagang Sebut akan Kembali Naik

PALEMBANG, WongKito.co - Sejak beberapa pekan ini telah terjadi kenaikan harga beras kemasan di pedagang-pedagang Kota Palembang.

Bahkan, Jumat (25/8/2023) harga beras kemasan kembali mengalami kenaikan signifikan.

“Hari ini saya beli beras paling murah Rp 70 ribu per 5 kilogram,” kata Anti.

Baca Juga:

• Minggu Depan LRT Jabodebek Beroperasi, Simak Cara Naiknya
• Nadiem : Arca Peninggalan Kerajaan Singasari Terawat Dengan Baik
• Dukung Target Pemerintah Turunkan Emisi Jadi Nol Karbon 2060, Maybank Indonesia Tanam 2 Ribu Bibit Mangrove di Denpasar

Hal senada diungkapkan ibu lainnya, Siska yang mengungkapkan biasanya membeli beras seharga Rp 55 ribu per 5 kilogram.

Namun, sejak pekan lalu harga beras bermerek melambung sampai Rp 73 ribu per 5 kilogram, kata dia.

Seorang pemilik toko kelontongan di kawasan Jalan Trikora mengatakan harga beras terus naik.

"Hari ini, paling murah Rp 70 ribu per 5 kg, dan sudah dipastikan akan terus mengalami kenaikan," kata dia.

Dia menjelaskan distributor beras sudah menyampaikan rencana kenaikan harga sumber karbohidrat utama bangsa Indonesia tersebut.

"Beli hari ini, karena masih stok minggu ini," ujar dia.

Hal senada disampaikan Ahok pedagang kelontong lainnya yang mengungkapkan kenaikan harga beras tersebut cukup cepat.

Biasanya kenaikan berangsur tetapi kini jika dikalkulasikan Rp 14 ribu per kilogram, kata dia.

Kenaikan harga beras tersebut membuat ibu-ibu yang notabene memiliki peran langsung dalam menyediakan pangan yang dibutuhkan keluarga mengeluh.

Baca Juga:

• Antusiasme Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Ikuti Pelatihan Melek Digital
• Melalui Pertamax Turbo, Komitmen Pertamina Hadirkan BBM Ramah Lingkungan di Tengah Masyarakat
• Inilah Pemenang Sharp Indonesia 53rd Anniversary Writing Competition

Dewi (45) warga Palembang mengatakan naiknya harga beras akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.

"Apalagi, saya harus mencukupi kebutuhan pangan terutama karbohidrat yang bersumber dari beras," kata dia.

Ia berharap agar pemerintah memberikan solusi agar hargaberas kembali normal.

Karena hingga kini, beras belum bisa diganti dengan produk lain untuk kebutuhan konsumsi harian, tambah dia.(ert)