Ragam
IDI: Indonesia Masuk Gelombang Ketiga #yukmaindirumahaja Trending
JAKARTA – Kondisi terkini, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban menyatakan Indonesia saat ini sudah memasuki gelombang ketiga COVID-19. Menyikapi kondisi kekinian, tagar @yukmaindirumahaja menjadi trending di aplikasi tweeter yang mencapai 2.283 tweet, Kamis (3/2/2022) pagi.
Kenaikan kasus COVID-19 yang tengah berlangsung menjadi indikasi bahwa Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga COVID-19 setelah sebelumnya gelombang kedua terjadi akibat varian Delta.
Prof. Zubairi Djoerban mengatakan, selain adanya kenaikan kasus COVID-19 yang berlangsung setiap hari, Bed Occupancy Rate (BOR) atau persentase keterisian tempat tidur dan positivity rate pun mengalami turut mengalami peningkatan.
Ditambah lagi, munculnya klaster-klaster kasus pun menjadi salah satu pertanda bahwa gelombang ketiga COVID-19 sedang menerpa Indonesia.
“Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya, kita telah ‘berhasil’ memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, ditambah lagi klaster,” kata Prof. Zubairi sebagaimana dikutip dari situs resmi IDI, Rabu, 2 Februari 2022.
Baca Juga:
- 4 Februari Pintu Perjalanan Internasional Kembali Dibuka
- Masuk 10 Besar, Aset Kripto ini Kalahkan Bitcoin
- Park Bo Gum kini Miliki Lisensi Tukang Cukur! April Bebas Tugas Wamil
Meski gelombang baru COVID-19 kerap kali menimbulkan kekhawatiran, Prof. Zubairi mengimbau kepada masyarakat supaya tidak panik. Menurutnya, gelombang ketiga COVID-19 yang dipicu oleh varian Omicron itu bisa diatasi sebelum keadaan semakin memburuk.
“Jangan panik, kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien,” imbau Prof. Zubairi.
Baca Juga:
- Hebohnya, NCTzen Indonesia Tanggapi Joget Mendung Tanpo Udan di Instagram NCT Dream
- Yuk Intip, 7 Masjid Unik di Indonesia dengan Arsitektur Megah dan Menawan
- Hari Privasi Data Internasional: Indonesia Butuh Perlindungan Data Pribadi yang Komprehensif
Lewat akun Instagram-nya, Prof. Zubairi menyatakan harapan agar masyarakat tetap waspada. Ia juga mengingatkan pihak pemerintah untuk mengurung niatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan mengusulkan supaya kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan secara virtual untuk sementara.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang tercatat di covid19.go.id, terhitung penambah 16.021 kasus baru pada 1 Februari 2022. Dengan tambahan kasus baru itu, hingga saat ini ada 4.369.391 kasus jika dihitung dari kasus pertama yang terjadi pada 2 Maret 2020.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 03 Feb 2022