Industri Keramik Lega, Pemerintah Perpanjang Program HGBT

(null)

JAKARTA - Pemerintah  memutuskan untuk memperpanjang Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) atau gas murah. Hal ini disepakati dalam rapat internal pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Juni 2024.

Diketahui 7 sektor yakni industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, hingga sarung tangan karet. Adapun HGBT yang tetapt dilanjutkan itu dengan harga gas US$ 6 per juta per British Thermal Unit (MMBTU).

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengapresiasi pemerintah yang telah melakukan perpanjangan kebijakan HGBT untuk industri keramik. Diakuinya hal ini telah lama ditunggu para industri.

Baca juga:

"Sebuah penantian yang telah lama ditunggu-tunggu oleh industri keramik dimana kemampuan daya saing industri keramik sangat tergantung kepada HGBT dan kelancaran supply gas dimana komponen biaya produksi keramik ada di biaya energi gas rata-rata hampir 30 persen,"katanya pada TrenAsia.com pada Selasa 9 Juli 2024.

Edy menjelaskan keputusan pemerintah untuk melanjutkan hgbt harus dilihat sebagai nilai tambah perekonomian (economic value added/EVA), bukan sebagai beban atau penerimaan negara bukan pajak berkurang.

Menurutnya kebijakan perpanjangan HGBT sudah pasti akan memberikan banyak efek berkelanjutan (multiplier effect) terhadap pemajuan industri nasional di antaranya peningkatan tingkat utilisasi kapasitas produksi, menarik investasi baru yang akan menciptakan lapangan kerja baru, peningkatan kontribusi PPN dan Pph Badan, peningkatan kinerja ekspor.

"Semoga Kebijakan Perpanjangan HGBT $6usd/mmbtu dipatuhi oleh PGN dan tdk diberlakukan lagi AGIT(Alokasi Gas Industri Tertentu),"lanjut Edy

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memastikan, untuk usulan perluasan ke-24 industri lainnya masih dalam kajian lebih lanjut.

"Keputusannya HGBT itu dilanjutkan pada sektor eksisting sekarang 7 sektor," kata Airlangga kepada wartawan dikutip Selasa, 9 Juli 2024.

Dalam rapat itu Airlangga juga membeberkan diputuskan memberikan penugasan kepada PT Pertamina untuk membuat infrastruktur gas. Terutama Untuk regasifikasi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam yang diubah menjadi bentuk cair.

Ditemui terpisah menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan alasan dilanjutnya kebijakan HBD adalah melihat industri turunan dari ke-7 sektor tersebut saat ini sedang tumbuh.

Diharapkan dengan berlanjutnya program gas murah industri ini dapat memberi nilai tambah kepada negara terutama industri dapat memanfaatkan bahan baku yang dimiliki untuk menggenjot pendapatan.

“Lanjut HGBT memang kan industrinya kan ada lagi yang tumbuh-tumbuh, tapi masuk di dalam kelompok tujuh sektor itu,” kata Arifin saat ditemui di Komplek Parlemen DPR pada senin, 8 Juli 2024.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 09 Jul 2024 

Bagikan

Related Stories