Ingin Makan Sate Kelinci? Yuk ke Kafe Om Dut Saja

Seporsi sate kelinci

PALEMBANG, WongKito.co - Sate kelinci? mungkin masih jarang terdengar warga Kota Palembang, meskipun di sejumlah daerah, seperti di kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat salah satu destinasi kuliner paling terkenal sate kelinci.

Kalau ke Palembang, penikmat sate kelinci saat ini sudah bisa menyantap hidangan dengan protein tinggi, rendah lemak dan kalori ini, dengan datang ke Cafe Om Dut di Jalan Bidar No.12.

"Kami menawarkan beragam hidangan, salah satunya sate dan tongseng kelinci dengan harga terjangkau," kata Vera pemilik Cafe Om Dut, di Palembang, Senin (24/8).

Khusus sate dan tongseng kelinci ia menyebutkan harganya sangat terjangkau hanya Rp35 ribu per porsi, pelanggan sudah bisa menikmati sate dengan pilihan saos kacang atau kecap.

Begitu juga dengan seporsi tongseng kelinci, pelanggan sudah bisa menikmati makanan yang kaya protein tetapi lembah lemak ini, tambah Vera.

Suasana Cafe Om Dut

Selain itu, usaha kuliner yang berlokasi strategis dekat dengan sejumlah rumah makan terkenal di kawasan Kampus Palembang tersebut juga menawarkan berbagai makanan dan minuman lainnya.

Bakso Jawara, Vera menambahkan menjadi salah satu varian menu andalan juga di cafe miliknya tersebut. Bakso Jawara terdiri dari sejumlah varian, mulai dari bakso daging, bakso telur, udang, tulang iga dan lobster.

"Harga bakso beragam dan ramah di kantong mulai dari Rp15 ribu sampai Rp60 ribu semangkuk," ujar dia.

Bakso lobster

Tak ketinggalan, kata Vera lazimnya pusat jajanan kuliner lainnya, pelanggan juga bisa memilih menu lainnya, mulai dari nasi goreng, dan makanan lain, seperti sosis, bakwan dan tempe bacem.

Selain itu, beragam minuman juga disediakan, mulai dari kopi panas, teh panas. Es Boba yang kini paling digemari generasi milenial juga dapat dinikmati dengan varian rasa original aren, coklat, dan taro.

Selama menikmati beragam makanan dan minuman, pelanggan juga akan dihibur dengan penampilan kelompok musik secara live.

Optimis Bisnis Kuliner Eksis

Pandemi COVID-19 telah merubah hampir semua lini kehidupan manusia di muka bumi ini. Kesehatan, perekonomian dan gaya hidup berubah secara cepat sejak terungkapnya serangan virus tersebut awal tahun lalu.

Namun, bagi sejumlah pelaku usaha, tetap semangat untuk bangkit di tengah pandemi menjadi pilihan agar tetap bertahan karena bukan hanya kondisi ekonomi pribadi tetapi belasan bahkan puluhan pekerja mengantungkan hidup dari usaha tersebut.

Salah seorang pelaku usaha kuliner di Palembang, Putra mengaku optimis usaha yang dilakukannya akan bangkit meskipun masih dalam suasana pandemi.

"Usaha kuliner menjadi pilihan saya, karena memang kini mayoritas yang masih bertahan ialah usaha mikro dan kecil terutama yang menjual beragam hidangan makanan dan minuman," kata dia.

 

Harus diakui, tambah Putra pandemi telah memorakporandakan kondisi perekonomian, namun sebagai anak muda kita harus tetap semangat untuk bangkit.

"Kita jalankan usaha dengan optimal, hasilnya pastinya tidak akan sia-sia," ujar pria yang kin fokus mengelola Cafe di Palembang.

Hal senada diungkapkan Ridwan pelaku usaha kuliner lainnya beberapa waktu lalu, sejak diawal pandemi usaha miliknya tidak berhenti beroperasi tetapi memang tak melayani pembeli makan di tempat.

Penjualan offline cenderung menurun dratis tetapi penjualan dengan menggunakan aplikasi online cenderung mengalami peningkatakan signifikan, kata dia.

Dia menambahkan, kondisi tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dan pekerja melakukan berbagai upaya agar tetap bertahan.

Pandemi telah merubah gaya hidup masyarakat, sebelumnya pelanggan adalah mayoritas pekerja kantor dan mahasiswa, ungkap dia.(Nila Ertina)

Bagikan

Related Stories