Ingin Meraih Lailatul Qadar, Lakukan 4 Amalan ini Yuk!

Ingin Meraih Lailatul Qadar, Lakukan 4 Amalan ini Yuk! (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Tidak terasa Ramadan tinggal sepekan lagi, Nabi Muhammad mengajarkan untuk semakin menambah porsi ibadah pada 10 hari terakhir Ramadan.

Hal itu, berkaitan dengan besarnya ganjaran pahala yang diraih umat muslim menjadi berlipat-lipat ketika beribadah diakhir Ramadan.

Berikut ini, empat amalan yang dianjurkan untuk dilakukan agar meraih berkah Lailatul Qadar, dikutip dari laman NU Online.

Pertama, tentunya selain menjalankan ibadah wajib, salat lima waktu dan berpuasa, mendirikan salat sunnah dengan istiqomah terutama salat sunnah yang dianjurkan, seperti salat tahajud dan salat tasbih dengan berjamaah.

Baca Juga:

Salat sunnah yang dilakukan pada malam hari yaitu dalam waktu antara setelah salat isya dan subuh memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah kesempatan terkabulnya doa.

Oleh karena itu amalan salat sunnah malam ini sangat dianjurkan untuk dilakukan menjelang akhir bulan Ramadan.  

Kedua, perbanyaklah berdzikir kepada Allah swt dan berdoa untuk meminta ampunan. Amalan ini bisa mengantarkan kita untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar, karena berdzikir adalah perintah dari Allah swt yang difirmankan dalam surat Al-A’raf ayat 205:

 وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ  

Artinya, “Ingatlah tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.” (QS Al-A’raf: 205).    

Dari ayat di atas dapat kita ambil hikmahnya bahwa sesibuk apapun kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari namun alangkah baiknya untuk tetap berdzikir kepada Allah swt kapanpun dan dimanapun kita berada.  

Ketiga, amalan yang dianjurkan untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar adalah melakukan i’tikaf di masjid.

I’tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat tertentu. Rasulullah saw juga melakukan hal tersebut sebagaimana yang disebutkan oleh Sayyidatina Aisyah:

   عَنْ عَائِشَة كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ  

Artinya, ”Dari Aisyah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw melakukan i’tikaf setelah tanggal dua puluh Ramadhan hingga akhir hayatnya,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).  

Baca Juga:

Keempat, bersedekahlah dengan ikhlas. Umat Islam sangat dianjurkan untuk saling membantu sesama muslim oleh karena itu dianjurkan bersedekah.

Terutama bersedekah di sepuluh hari terakhir bulan penuh berkah ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.

  عَنْ أَنَسٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ صَدَقَةُ رَمَضَانَ. (رواه البيهقي)  

Artinya, “Dari Anas ra ia berkata, bahwa Rasulullah saw pernah ditanya, apakah sedekah yang paling utama? Ia menjawab sedekah di bulan Ramadhan.” (HR Al-Baihaqi).​​​​​​​

Hadits di atas menunjukan betapa besarnya balasan untuk orang yang melakukan sedekah di akhir bulan Ramadhan terutama pada sepuluh hari terakhir menjelang perginya bulan Ramadhan.(*)


Related Stories