Ingin Tahu Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam, Yuk Datang ke Museum SMB II Tepi Sungai Musi

Ingin Tahu Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam, Yuk Datang ke Museum SMB II Tepi Sungai Musi (Foto WongKito.co/Magang1/Magang2)

PALEMBANG, WongKito.co - Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam menjadi salah satu pengetahuan yang semestinya juga dikuasai generasi Z, terutama bagi yang bermukim di Kota Palembang.

Museum  Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II yang lokasinya di tepi Sungai Musi menjadi bukti sejarah eksistensi Kesultanan Palembang Darussalaman, dimana museum tersebut pada masa lampau digunakan sebagai salah satu keraton kesultanan.

Heri pemandu Museum SMB II bertutur museum ini awalnya adalah Keraton Kuta Lama, didirikan Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau Sultan Mahmud Badaruddin I pada tahun 1737. Setelah kekalahan dari kolonial belanda pada perang tahun 1821, keraton tersebut dihancurkan, di atasnya dibangun rumah dinas residen belanda, yang pembangunannya dimulai pada 1823 dan selesai tahun 1825.

Sebagai penghormatan museum ini dinamai Sultan Mahmud Badaruddin II, seorang pahlawan nasional yang terkenal karena perjuangannya melawan penjajah Belanda pada awal abad ke-19. Gedung museum ini sendiri merupakan bekas Istana Kesultanan Palembang yang telah dipugar dan dijadikan museum pada tahun 1984, kata dia dibincangi akhir pekan lalu.

Baca Juga:

Ia menjelaskan koleksi museum ini sangat beragam, dari senjata tradisional, pakaian adat, perhiasan, serta berbagai artefak bersejarah lainnya.

Salah satu koleksi yang paling menarik berupa singgasana Sultan Mahmud Badaruddin II, yang dihiasi dengan ukiran khas Palembang.

Tak hanya itu, terdapat juga koleksi naskah-naskah kuno yang menggambarkan kehidupan sosial dan politik pada masa kesultanan, ujar dia.

Heri menambahkan, tersimpan  juga pakaian yang di masa itu digunakan Sultan dan Permaisuri
hingga kini dipajang dengan rapi.

Baca  Juga:

Pecinta tekstil tradisional juga dapat melihat langsung  koleksi museum berupa songket dan pakaian khas pada masa kesultan, tambah dia.

Koleksi  museum lainnya adalah beragam senjata, seperti tombak dan  kris.

Tersimpan juga  Meriam yang  dulu digunakan Sultan melawan  penjajah  Belanda, ungkap dia.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp 5 ribu per orang.(mg1/mg2)


Related Stories