Setara
Inovasi Pemberdayaan Perempuan di Kawasan Transmigrasi Telang Dipuji Menteri PPPA
BANYUASIN, WongKito.co – Sebanyak 1200 perempuan di Desa Mulia Sari Kawasan Transmigrasi Telang, Banyuasin, Sumatra Selatan, tergabung dalam Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri dan Himpunan Wirausaha (HW) Transmigrasi. Mereka mengembangkan berbagai unit usaha untuk mendukung pemberdayaan perempuan, salah satunya Jamur Tiram.
Desa Mulia Sari ini merupakan eks permukiman transmigrasi yang telah berkembang menjadi Kawasan Transmigrasi Mandiri yang bernama Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang, dengan luas kawasan 95.940 hektar dengan jumlah penduduk 23.188 keluarga atau 86.665 jiwa yang tersebar di 34 desa.
Kawasan Transmigrasi Telang ini merupakan satu dari 52 Kawasan Transmigrasi yang berdasarkan Target RPJMN 2020 - 2024 direvitalisasi untuk menjadi Kawasan Transmigrasi yang berdaya saing.
“Jamur tiram, jadi salah satu jenis usaha baru yang sedang dikembangkan Koperasi BMT Trans Mekar Sari pada Januari 2023. Mulai dari produksi baglog sampai produk olahan jamur. Saat ini terdapat 50 orang calon pengusaha jamur yang dilatih oleh Koperasi BMT,” ujar Siti Rohayah, Koordinator Koperasi BMT.
Menariknya, inovasi yang dilakukan ibu-ibu pengelola koperasi adalah melibatkan generasi millenial khususnya dalam proses budidaya jamur tiram, pengemasan, dan pemasaran produk yang akan menyasar konsumen di e-commerce.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memberikan dukungan kepada perempuan-perempuan pelaku wirausaha ini melalui kegiatan Praktik Baik Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kawasan Transmigrasi Telang, Rabu (15/3/23).
Didampingi Bupati Banyuasin Askolani dan perwakilan Kementerian/Lembaga, Menteri PPPA dalam kesempatan itu mengunjungi beberapa unit usaha Koperasi BMT Trans Mekar Sari diantaranya Budidaya Jamur Tiram, Penjahit, UKM Mart, Koperasi Simpan pinjam, dan Rumah Pintar KTM Telang.
“Kita melihat di Desa Mulyasari, Kawasan Transmigrasi Telang ini banyak praktik baik. Banyak inovasi dan kreativitas dalam hal pemberdayaan perempuan. Satu yang luar biasa juga adalah semangat dari ibu-ibu. Minimal modal semangat dulu. Mereka memiliki inovasi pergerakan usahanya cukup signifikan yang kami lihat. Apa yang jadi kendala mereka untuk bisa menghasilkan produksi yang lebih berkualitas dan pemasaran nanti kami akan koordinasikan dengan lintas Kementerian/Lembaga,” jelasnya.
Menurutnya, perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan meningkatkan ekonomi keluarga, memberikan nutrisi dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Kesejahteraan keluarga juga memperkecil terjadinya kekerasan, praktik-praktik eksploitasi anak dan perkawinan anak yang lekat dengan masalah kemiskinan.
Bantuan simbolis juga diserahkan Menteri PPPA untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Desa Telang yang merupakan sinergi lintas K/L. Dalam kegiatan yang sama, Menteri PPPA juga menyaksikan penandatanganan Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak Di Kabupaten Banyuasin dari seluruh stakeholders terkait termasuk Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
“Kunjungan ini dalam rangka berbagi pengalaman dan praktik baik pemberdayaan perempuan di Kabupaten Banyuasin. Mendapatkan inspirasi, serta memantikkan semangat untuk mengidentifikasi permasalahan perempuan dan anak, serta mencarikan solusi terbaik bersama-sama,” ujar dia. (*)