Intip Yuk 3 Fakta Menarik Tentang PLTU Suralaya di Banten

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya (bumn.go.id)

JAKARTA - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya yang berlokasi di Cilegon, Banten. Proyek ini digarap oleh PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

Perkembangan pembangunan PLTU Suralaya ini telah dimulai pada Januari 2022 dan terus dikebut agar selesai sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu pada 2025 mendatang.

Perkembangan proyek PLTU saat ini sedang dalam pengerjaan pada area-area concern, seperti turbine building, BOP, jetty, intake, CHS, dan chimney. Kemudian, progress proyek pembangunan PLTU Suralaya ini telah mencapai 42,92%. 

Berikut fakta menarik tentang PLTU Suralaya yang digadang-gadang sebagai proyek PLTU terbesar dari yang sebelumnya, yang telah dirangkum oleh TrenAsia:

1. Menggunakan teknologi ramah lingkungan

PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya mengadopsi teknologi Ultra-Super Critical dan sistem penanganan polusi gas buang yang canggih. Teknologi Ultra Super Critical memungkinkan pembangkit listrik ini menghasilkan listrik secara efisien dan cost efficient.

Kemudian, teknologi ini nantinya hanya membutuhkan jumlah batubara dan fuel oil yang lebih sedikit dari sistem pembangkit lainnya. Penggunaan batubara yang lebih sedikit dapat menghasilkan polusi yang lebih sedikit sehingga lebih ramah lingkungan.

Baca Juga :

2. Berkapasitas lebih besar dari proyek PLTU lainnya

Pengerjaan proyek PLTU Suralaya ini berbeda dengan PLTU sebelumnya. Kapasitas PLTU Suralaya paling besar di antara proyek-proyek PLTU sebelumnya, yaitu 2 x 1.000 Mega Watt (MW.

PLTU ini dibangun di atas reklamasi area serta menggunakan sumber daya paling besar. PLTU Suralaya ini juga menjadi salah satu pemasok kelistrikan di wilayah Jawa-Bali. Peran bembangkit ini menjadi salah satu tulang punggung kelistrikan di wilayah Jawa.

3. Nilai proyek triliunan

Pembangunan PLTU Suralaya yang dimulai pada 2020 ini memiliki nilai proyek senilai Rp26 triliun. Di mana Hutama Karya dikontrak oleh Indo Raya Tenaga (IRT) selaku pemilik proyek PLTU Suralaya ini.

Mega proyek dengan nilai triliunan ini yang merupakan proyek strategis nasional, yang memiliki peran besar untuk menyuplai listrik untuk seluruh wilayah Indonesia.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Nadia Amila pada 24 Jul 2022 

Bagikan

Related Stories