KabarKito
Intip Yuk 4 Sosok Wirausaha Muda Sukses di Indonesia
JAKARTA – Istilah wirausaha merupakan terjemahan dari kata entrepreneur, yang berasal dari bahasa Prancis entreprendre, yang berarti bertanggung jawab. Wirausahawan adalah orang yang bertanggung jawab dalam merancang, mengelola, dan mengevaluasi risiko suatu usaha bisnis. Saat ini, wirausahawan melakukan berbagai aktivitas, sehingga definisinya menjadi lebih luas.
Di samping itu, mencapai kesuksesan di usia muda memerlukan kerja keras dan dedikasi yang tinggi. Manajemen waktu yang baik dan kemauan untuk selalu belajar dari pengalaman adalah kunci penting dalam proses tersebut. Tentu saja, terdapat kerja keras, semangat, ketekunan, serta tekad yang kuat untuk meraih kesuksesan.
Di Indonesia, banyak wirausaha muda yang usianya tidak lebih dari 50 tahun sukses dengan berbagai jenis usaha. Jatuh bangun membangun bisnis membuahkan hasil. Banyak di antara mereka yang berhasil mengembangkan bisnis mereka hingga perusahaan tersebut dapat bertahan, bahkan mencapai tingkat yang lebih tinggi.
Baca juga:
- Dari Salon Hingga Jadi AgenBRILink, Usaha di Kediri Ini Kian Menguntungkan
- Road to Indonesia Fact Checking Summit: Cara Memonetisasi Konten Cek Fakta
- Waspada Penipuan: Anggota DPR Uya Kuya Berbagi Hadiah di TikTok
Pengusaha Muda Sukses di Indonesia yang Menginspirasi
Berikut 4 sosok wirausaha muda sukses di Indonesia:
1. Shinta Nurfauzia
Pasti kalian tak asing lagi dengan mie Lemonilo, produk ini dibuat oleh PT Lemonino, yang didirikan oleh Shinta Nurfauzia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2016 dengan konsep e-commerce yang menawarkan produk-produk sehat dan alami dengan harga yang kompetitif.
Mengikuti jejak ibunya yang juga lulusan hukum dan berbisnis, dia mulai mencoba untuk menghasilkan uang sendiri dengan berjualan pancake saat berusia 14 tahun. Selama kuliah, dia juga mulai mengembangkan bisnis sambil mengejar kariernya sebagai pengacara.
Ia memulai usaha dengan membuka Konsula, sebuah startup di bidang teknologi kesehatan, bersama rekannya Johannes Ardiant dan Ronald Wijaya. Meskipun usaha tersebut tidak berhasil, Shinta dan kedua rekannya tetap bersatu dan akhirnya beralih untuk membangun bisnis e-commerce makanan sehat dengan nama Lemonilo.
Awalnya, Lemonilo didirikan untuk menjual produk dan membantu mengembangkan UMKM, tetapi bisnis tersebut masih menghadapi berbagai kendala dan mengalami kesulitan dalam hal sumber daya alat dan produksi.
Dengan memulai dari awal, Shinta dan rekannya akhirnya mencoba untuk membuat dan mengemas mie mereka sendiri, mengembangkan produk mie alami yang dipanggang. Setahun pertama, Lemonilo berhasil menjual 1.000 bungkus mie instan.
Bisnisnya terus berkembang di tahun-tahun berikutnya. Menurut informasi dari Bisnis Unifam, yang kini juga bermitra dengan PT Lemonilo Indonesia Sehat, mereka mulai mengincar negara tujuan ekspor yang mencakup 20 negara di berbagai benua, termasuk Amerika, Afrika, dan Asia-Pasifik.
2. Achmad Zaky
Achmad Zaky adalah pendiri sekaligus CEO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Bukalapak merupakan salah satu pemain utama dalam industri e-commerce Indonesia, bersaing dengan Tokopedia. Achmad Zaky merupakan alumnus ITB.
Selama kuliah, ia menjuarai beberapa penghargaan dalam kompetisi teknologi informatika tingkat nasional. Ia juga pernah meraih juara II di Indosat Wireless Innovation Contest pada tahun 2007 dengan menciptakan perangkat lunak MobiSurveyor, yang digunakan untuk menghitung hasil survei dengan cepat dalam pemilihan umum.
Selain itu, dia mendapatkan Merit Award di kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008. Prestasi yang diraihnya dalam pendidikan membawanya untuk melanjutkan studi di Oregon State University melalui beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat, yang berlangsung selama dua bulan pada tahun 2008.
Sebelum mendirikan Bukalapak, Zaky pernah mendirikan perusahaan di sektor jasa konsultasi teknologi. Awalnya, situs Bukalapak dibuat untuk penggunaan internal, sebelum akhirnya diluncurkan untuk umum.
Setelah selesai pada tahap pengembangan, Zaky mengundang para pedagang UMKM di mall untuk bergabung di Bukalapak.com. Namun, respon dari pedagang di mall cukup rendah. Sebaliknya, pedagang kecil memberikan respon yang positif.
Sejak saat itu, Zaky dan tim Bukalapak.com fokus untuk menarik para pelaku UMKM. Pada tahun 2011, Bukalapak.com telah memiliki 10.000 pedagang yang bergabung, dan jumlah tersebut terus meningkat.
3. William Tanuwidjaja
William Tanuwidjaja adalah pendiri PT Tokopedia. Dia merupakan alumni Universitas Bina Nusantara jurusan Teknik Informatika. Sebelum mendirikan Tokopedia, William pernah bekerja sebagai penjaga warnet untuk mendapatkan uang saku tambahan emasa kuliah.
Ia juga memiliki pengalaman bekerja di beberapa perusahaan software developer dan game developer. Inspirasi untuk mendirikan Tokopedia muncul dari pengamatannya dan rekannya terhadap disparitas ketersediaan produk antar daerah yang tinggi. Tokopedia diciptakan untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
Sempat jatuh bangun mencari investor, setelah dua tahun perjuangan Tokopedia akhirnya resmi diluncurkan pada tahun 2009, berbentuk website melalui domain Tokopedia.com dan berhasil menggaet 509 penjual serta 4.560 anggota yang bergabung. Pada saat peluncuran, Tokopedia juga mencatat transaksi sebesar Rp3,3 juta.
4. Indra Gunawan
Ia adalah pendiri sekaligus CEO Bobobox, pionir hotel kapsul di Indonesia. Bobobox merupakan brand yang menghidupkan kembali konsep kapsul dalam sektor pariwisata.
Alih-alih mendirikan hotel berbintang, Indra memilih untuk memanfaatkan konsep modular dan sederhana untuk menyediakan pilihan kamar yang terjangkau bagi para pelancong dengan anggaran terbatas. Hotel kapsul Bobobox kini dapat ditemukan di sudut-sudut kota besar.
Cerita ini berawal ia melihat peluang di pasar perhotelan akibat pertumbuhan pariwisata yang pesat dan kebutuhan akan akomodasi yang nyaman namun terjangkau. Berdasarkan ide tersebut, dia memulai perjalanan menuju kesuksesannya dengan mendirikan Bobobox pada tahun 2017.
Dalam mendirikan Bobobox, Indra Gunawan bekerja sama dengan beberapa temannya. Bobobox mengusung konsep hotel kapsul yang memberikan pengalaman menginap yang nyaman, praktis, dan terjangkau. Kapsul-kapsul yang dirancang dengan ergonomis menawarkan tingkat privasi yang cukup dan dilengkapi dengan teknologi konektivitas melalui Internet of Things (IoT).
Perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah baginya. Ia harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam membangun dan mengembangkan Bobobox. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengubah pandangan masyarakat terhadap konsep hotel kapsul yang masih tergolong baru di Indonesia.
Selain itu, pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi Bobobox. Kebijakan PPKM mengakibatkan masyarakat tidak dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya. Keberhasilannya dalam mendirikan Bobobox terlihat dari banyaknya penghargaan yang telah diraih.
Bobobox telah memperoleh berbagai penghargaan bergengsi, termasuk dari Forbes Indonesia yang menobatkannya sebagai Startup Terbaik di Bidang Perhotelan pada tahun 2019.
Nah, itu dia beberapa sosok wirausahawan sukses di Indonesia. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 03 Nov 2024