Intip Yuk Jajaran Direksi dan Komisaris Tokopedia setelah Diakuisisi TikTok

Ilustrasi pengguna Tokopedia. (dok. Tokopedia)

JAKARTA - PT Tokopedia merombak jajaran direksi dan komisaris setelah diakuisisi oleh TikTok. Pada akhir Januari 2024, Tokopedia dan TikTok secara resmi menyelesaikan investasi sebesar US$1,5 miliar atau setara dengan Rp23 triliun. 

Akibatnya, TikTok kini memegang 75,01% saham Tokopedia, menjadikannya pemegang mayoritas. Transaksi ini menandai tahap penting dalam kolaborasi antara kedua platform tersebut.

Seiring dengan penyelesaian investasi tersebut, Tokopedia juga mengumumkan perubahan signifikan dalam jajaran direksinya. 

Direktur Utama Tokopedia sebelumnya, Melissa Siska Juminto, mengundurkan diri dari jabatannya, dan posisinya diisi oleh Vonny Ernita Susamto. 

Vonny, yang memiliki pengalaman di industri teknologi, sebelumnya bekerja di ByteDance sejak Juli 2021, menjabat sebagai Incubation Lead di TikTok Shop Indonesia pada tahun 2022, dan pernah menjabat sebagai Category Manager di e-commerce Jet Commerce.

Baca juga:

Perubahan dalam direksi Tokopedia ini diresmikan melalui Akta No. 130/2024 yang dipublikasikan dalam dokumen Keterbukaan Informasi Pemegang Saham PT GoTo Gojek Tokopedia di situs BEI. Dengan adanya perombakan ini, struktur direksi Tokopedia menjadi sebagai berikut:

Jajaran Direksi Tokopedia:

  1. Direktur Utama: Vonny Ernita Susamto
  2. Direktur: Mengzhi Xu
  3. Direktur: Melissa Siska Juminto

Dewan Komisaris Tokopedia:

  1. Komisaris Utama: Wilfred Halim
  2. Komisaris: Chi-Jen Sung
  3. Komisaris: Ran Gao
  4. Komisaris: Sugito Walujo
  5. Komisaris: Garibaldi Thohir

Kerja sama antara TikTok dan Tokopedia pertama kali diumumkan pada Desember 2023, dan keduanya berhasil menghidupkan kembali TikTok Shop dengan kampanye "Beli Lokal," sebuah inisiatif yang menggabungkan daya tarik TikTok dengan keberagaman produk lokal yang ditawarkan oleh Tokopedia.

Akuisisi Tiktok terhadap Tokopedia Berpotensi Kerek Kinerja GOTO

Riset terbaru oleh Christopher Rusli, Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, mengungkapkan pembaruan signifikan terkait akuisisi TikTok terhadap PT Tokopedia yang berpotensi memperkuat kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. 

GoTo (GOTO) baru-baru ini merilis informasi terkini terkait perkembangan perusahaannya, termasuk hasil yang lebih positif dari yang diharapkan pada kuartal keempat 2023. 

Menurut panduan terbaru perusahaan, EBITDA yang disesuaikan pada Q4 2023 diperkirakan lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya. Bahkan, GOTO mengklaim telah melampaui panduan awal untuk EBITDA yang disesuaikan pada sepanjang tahun 2023.

Christopher mengatakan, salah satu faktor yang berkontribusi pada kinerja positif ini adalah kampanye terbaru yang melibatkan kolaborasi dengan TikTok. 

Dalam kampanye "Beli Lokal" pada Desember 2023, beberapa pedagang melaporkan peningkatan penjualan signifikan hingga 125%. 

Survei terhadap pedagang yang berpartisipasi menunjukkan bahwa 97% dari mereka merasakan manfaat dari kemitraan ini, dengan 90% melaporkan peningkatan pendapatan selama kampanye tersebut.

GOTO juga menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan TikTok untuk mendukung talenta digital di Indonesia. Pusat Teknologi GoTo x TikTok x UGM di Galeri Inovasi dan Kreativitas UGM bertujuan memupuk keahlian teknologi di wilayah tersebut.

Program magang dan pertukaran karyawan akan memberikan kesempatan bagi peserta untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui pengalaman di berbagai kantor TikTok di seluruh dunia.

Komitmen terhadap pemberdayaan UMKM juga terlihat dalam kampanye #MelokalDenganBatik, di mana teknologi pendukung produksi diberikan kepada ratusan pengusaha batik di Solo dan Yogyakarta.

Mengingat perkembangan berita terbaru dan pernyataan manajemen, Mirae Asset berencana untuk merevisi perkiraan EBITDA yang disesuaikan setelah memperoleh informasi lebih lanjut. 

“Berdasarkan masukan-masukan ini, kami memperkirakan pendapatan akan meningkat terutama dari segmen-segmen yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi seperti segmen jasa keuangan dan Layanan Sesuai Permintaan karena tingkat pengambilan yang lebih tinggi. Kami akan memperbarui model kami setelah kami memiliki angka-angka untuk FY23 pada bulan Maret 2024,” ujar Christopher dikutip dari riset Mirae Asset Sekuritas, Senin, 5 Februari 2024. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 05 Feb 2024 

Bagikan

Related Stories