Intip Yuk Sejarah Hallowen dan Tradisi Perayaan Ini di Berbagai Negara

Halloween (estmediamontreal.com)

JAKARTA - Halloween memiliki akar kebudayaan yang kaya dan kompleks, dimulai dari perayaan tradisional dan kepercayaan kuno. Sejarah Halloween, yang sekarang menjadi perayaan penuh warna dengan kostum, labu berhantu, dan permen, memiliki akar yang dalam dalam budaya Celtic di Irlandia.

Asal-usul Halloween dapat ditelusuri kembali ke perayaan Celtic kuno yang disebut Samhain, dirayakan pada akhir Oktober untuk menyambut pergantian musim dari musim panas ke musim dingin. Samhain dianggap sebagai waktu di mana batas antara dunia orang hidup dan dunia roh menjadi sangat tipis, memungkinkan roh-roh yang telah meninggal untuk berjalan di antara kita.

Orang Celtic pada saat itu meyakini bahwa pada malam tersebut, dewa-dewa memberikan perlindungan ekstra, tetapi juga memungkinkan roh jahat berkeliaran di dunia ini. Untuk menakuti roh-roh jahat dan mengusir mereka, orang Celtic membakar api unggun dan mengenakan topeng serta pakaian yang menakutkan. Mereka juga meletakkan makanan dan minuman di luar rumah sebagai persembahan kepada roh-roh itu. Tradisi ini menjadi dasar bagi beberapa elemen Halloween modern, seperti pesta kostum dan hiasan seram.

Baca juga:

Dikutip dari Britanica.com, seiring dengan penyebaran agama Kristen ke wilayah Celtic, Gereja Katolik berusaha menggabungkan tradisi paganisme dengan perayaan Kristen. Hal ini terjadi pada abad ke-8 masehi (M) yang kala itu Paus Gregorius III menetapkan tanggal 1 November sebagai Hari Semua Orang Kudus untuk menghormati orang-orang kudus dan martir Kristen. Nah, pada malam sebelumnya, pada 31 Oktober, kemudian dikenal sebagai All Hallows' Eve, yang kini berkembang menjadi Halloween.

Pasca peristiwa itu, selama Abad Pertengahan, tradisi Halloween yang dikenali saat ini mulai muncul. Orang-orang mulai berpakaian sebagai makhluk-makhluk supernatural dan mengadakan pesta, kadang-kadang mencoba menebak nasib dengan cara seperti melempar apel atau melempar sepatu untuk menentukan pasangan hidup mereka.

Lalu, pada abad ke-19 M, imigran Irlandia membawa tradisi Halloween ke Amerika Serikat, di mana perayaan ini berkembang menjadi sebuah perayaan besar dan meriah. Labu, yang awalnya digunakan untuk membuat lentera dengan menyulamkan lampu di dalamnya, mulai diukir dengan wajah seram dan diubah menjadi Jack-o'-Lantern. Trick-or-treating, yaitu meminta permen dari pintu ke pintu, juga menjadi bagian utama dari perayaan Halloween di Amerika Serikat.

Puncaknya, pada pertengahan abad ke-20 menyaksikan Halloween menjadi peristiwa komersial besar. Kostum yang diproduksi secara massal mulai dijual, dan industri permen melihat peningkatan penjualan yang signifikan selama musim ini. Halloween juga menjadi tema utama dalam berbagai media, termasuk film horor dan acara televisi yang menampilkan kisah-kisah menakutkan. 

Sejak itu, Halloween telah menjadi perayaan yang mencerminkan perpaduan antara warisan budaya kuno dan pengaruh Kristen, tetap memikat orang-orang dengan daya tariknya yang unik dan berwarna-warni. Lantas seperti apa tradisi Hallowen di banyak negara?

Amerika Serikat

Halloween di Amerika Serikat adalah perayaan yang meriah dan sangat populer di seluruh negeri. Persiapan untuk Halloween dimulai sejak awal bulan Oktober, dengan rumah-rumah dihiasi dengan labu berwajah, hantu, dan hiasan-hiasan menyeramkan lainnya. Salah satu tradisi utama adalah "trick-or-treating," di mana anak-anak berdandan dengan kostum kreatif dan berkeliaran di sekitar lingkungan mereka untuk mendapatkan permen dari rumah ke rumah.

Pesta Halloween juga menjadi bagian integral dari perayaan ini. Rumah-rumah dihias dengan sorotan berwarna-warni, suara-suara menakutkan, dan orang-orang berkumpul untuk berpartisipasi dalam lomba kostum, permainan, dan acara menyeramkan. Beberapa wilayah memiliki atraksi khusus seperti hutan berhantu atau rumah-rumah berhantu yang menjadi daya tarik utama selama bulan Oktober.

Film-film horor juga menjadi elemen penting dalam perayaan Halloween di Amerika Serikat. Banyak orang mengadakan maraton film horor di rumah mereka atau mengunjungi bioskop yang menayangkan film-film klasik atau rilis baru dengan tema yang sesuai.

Irlandia

Irlandia adalah tanah kelahiran Halloween, dan perayaan ini diakui sebagai bagian penting dari warisan budaya negara ini. Tradisi Halloween di Irlandia memiliki nuansa yang lebih tradisional. 

Selain dari pembakaran boneka "Guy Fawkes," yang diisi dengan kertas dan jerami dan dibakar sebagai simbol pembersihan, ada tradisi unik bernama "barnbrack." Ini adalah roti buah yang di dalamnya terdapat benda-benda seperti cincin atau koin, yang dianggap memiliki makna khusus. Menemukan benda tersebut di roti dipercayai membawa keberuntungan atau pertanda akan menemukan pasangan hidup dalam waktu dekat.

Pada malam Halloween, banyak keluarga menghadiri misa khusus yang diadakan untuk menghormati roh orang yang telah meninggal. Rumah-rumah dihiasi dengan lilin-lilin dan makanan ditempatkan di luar sebagai tanda penghormatan terhadap roh yang berkeliaran.

Meksiko

Di Meksiko, Halloween terkait erat dengan perayaan Día de los Muertos atau Hari Orang Mati. Perayaan ini dimulai pada 1 November, tetapi Halloween masih menjadi bagian dari penghormatan terhadap roh orang yang telah meninggal. 

Masyarakat Meksiko membuat altar khusus yang disebut "ofrenda" di rumah mereka atau di makam orang yang telah meninggal. Altar ini dihiasi dengan bunga, lilin, dan foto-foto orang yang telah meninggal, serta makanan dan minuman favorit mereka.

Tradisi ini menciptakan nuansa penghormatan dan kebersamaan dengan dunia roh. Orang Meksiko juga mengenakan kostum dan menghiasi wajah mereka dengan tengkorak atau desain ala "calavera." Parades dan pesta jalanan diadakan dengan kostum-kostum yang mencerminkan tema kematian, tetapi dengan nuansa yang ceria dan meriah.

Makanan khusus juga dipersiapkan selama Día de los Muertos, termasuk pan de muerto (roti mati) yang memiliki bentuk tengkorak atau tulang dan dihiasi dengan gula putih.

Jepang

Halloween semakin populer di Jepang, terutama di kalangan pemuda dan di kota-kota besar seperti Tokyo. Meskipun tidak memiliki akar budaya yang kuat, Jepang mengadopsi Halloween dengan semangat kreatif dan modern. Toko-toko dan pusat perbelanjaan di pusat kota menghias vitrin mereka dengan tema Halloween, dan kostum-kostum yang unik dan kreatif tersedia untuk dibeli.

Pada malam Halloween, beberapa wilayah perkotaan menyelenggarakan pesta jalanan dan parade kostum. Klub malam dan bar-bar juga mengadakan acara khusus Halloween dengan dekorasi yang mencolok dan musik tema horor. Taman hiburan juga ikut merayakan dengan atraksi menyeramkan dan rumah berhantu.

Beberapa tradisi Halloween yang berasal dari Barat, seperti "trick-or-treating," juga mulai diterapkan oleh anak-anak di beberapa daerah perkotaan Jepang. Meskipun mungkin tidak memiliki makna spiritual yang mendalam, Halloween di Jepang menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk bersenang-senang, mengekspresikan kreativitas, dan merayakan budaya Barat.

Spanyol

Meskipun Halloween bukanlah tradisi asli Spanyol, perayaan ini semakin diterima, terutama di antara anak-anak dan remaja. Beberapa orang merayakannya dengan pesta kostum di rumah atau di klub malam, sementara yang lain memilih untuk merayakan dengan cara yang lebih tradisional. Beberapa gereja di Spanyol mengadakan misa khusus pada malam Halloween untuk mengenang orang-orang yang telah meninggal.

Di beberapa kota, terutama yang memiliki pengaruh budaya Amerika yang kuat, ada parade kostum dan pesta jalanan yang menarik perhatian banyak orang. Beberapa toko juga menghias vitrin mereka dengan tema Halloween, dan kostum-kostum yang sesuai dengan tradisi Barat tersedia untuk dibeli.

Halloween di Spanyol mungkin tidak memiliki kedalaman tradisional seperti perayaan lokal, tetapi menjadi semakin populer sebagai kesempatan untuk bersenang-senang dan merayakan kreativitas.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 30 Oct 2023 

Bagikan

Related Stories