Ekonomi dan UMKM
Jasa Pertambangan Jadi Prioritas Tahun 2022, PP Presisi (PPRE) Raup Kontrak Baru Rp1 Triliun
JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) memperoleh kontrak baru per Maret 2022 mencapai Rp1 triliun. Perolehan tersebut meningkat 23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp813,2 miliar.
Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan realisasi kontrak hingga Maret 2022 yang juga melampaui target 2022 diperoleh dari penambahan kontrak baru pada Maret 2022 sebesar Rp444,1 miliar.
"Perseroan akan terus berupaya memperoleh kontrak baru dan juga berfokus pada sektor pertambangan nikel dan proyek strategis nasional secara terintegrasi," kata Rully Noviandar dikutip dalam keterangan resmi, Senin, 4 April 2022.
Baca Juga :
- Gojek Apresiasi Driver dengan Alokasikan Saham khusus Rp310 Miliar
- Literasi Inklusif Teknologi Digital untuk Memperkuat Ekonomi
- Resep Rujak Mi Khas Palembang, Pilihan Menu Berbuka Puasa
Penambahan kontrak baru per Maret 2022 utamanya didapatkan dari proyek berkesinambungan pada mining development proyek Weda Bay Rp222,5 miliar, revitalisasi Bandara Halim Rp46,7 miliar, Kereta Api (KA) Sumut Binjai senilai Rp85,8 miliar, dan entitas PT LMA pada proyek basic engineering design road hauling Rp72,6 miliar.
Dari lini bisnis perseroan, kontrak baru diperoleh dari civil work Rp392,4 miliar atau berkontribusi 38,4%, mining services Rp528,2 miliar atau setara 52,67%, structure work Rp70,7 miliar atau 6,92%, dan production serta rental heavy equipment Rp20,6 miliar.
Kemudian, sampai Maret 2022 sumber eksternal mendominasi perolehan kontrak baru PPRE sebesar 95% berasal dari luar Group PP dan 4% dari Grup PP.
"Dengan competitiveness, perseroan optimis mampu mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja perseroan sebagai recuring income yang dapat menunjang cashflow," katanya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Liza Zahara pada 04 Apr 2022