Jelang HBKN Idul Fitri, TPID dan TP2DD Sumsel Gelar High Level Meeting dan Capacity Building

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building TPID dan TP2DD Se-Sumatera Selatan di Palembang, Rabu (BI Sumsel )

PALEMBANG, WongKito.co, - Dalam rangka pengendalian inflasi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1445 H serta untuk mendorong digitalisasi Pemerintah Daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building TPID dan TP2DD Se-Sumatera Selatan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Palembang, Rabu yang dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan sebagai Ketua TPID dan TP2DD Provinsi Sumatera Selatan Agus Fatoni, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Ricky P. Gozali, serta kepala daerah dan anggota TPID dan TP2DD tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.

Kegiatan diawali dengan pemaparan materi capacity building untuk TPID Kab/Kota Sumatera Selatan dengan narasumber, yaitu Plt. Kepala Bagian Perencanaan dan Perundang-Undangan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Muhammad Rivai Seknun, S.STP, MAP dan Ketua Pokja Stabilisasi Pasokan Pangan Badan Pangan Nasional Yudhi Harsatriadi Sandyatama S.Sos, M.Sc. 

Baca juga:

Rivai Seknun menyarankan 6 (enam) upaya konkrit Pemda dalam penanganan inflasi daerah, antara lain melaksanakan pasar murah, sidak ke pasar dan distributor, kerjasama antar daerah, gerakan menanam, merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT), dan dukungan transportasi dari APBD. 

Selain pemaparan materi capacity building untuk TPID Kab/Kota Sumatera Selatan, juga terdapat coaching clinic terkait championship 2024 untuk TP2DD Kab/Kota se-Sumatera Selatan. Championship TP2DD merupakan program untuk memperlihatkan bentuk evaluasi kinerja TP2DD, serta apresiasi Pemerintah Pusat terhadap Pemda telah berjuang meningkatkan elektronifikasi di wilayah nya Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di seluruh kota dan kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan serta mendapatkan hasil terbaik pada Championship TP2DD tahun 2024.

Dalam pelaksanakan High Level Meeting (HLM) TPID & TP2DD Se-Sumatera Selatan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P. Gozali, menyampaikan laporan terkait perkembangan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan. Inflasi bulanan Sumatera Selatan pada Februari 2024 tercatat sebagai yang terendah kedua se-Sumatera. Namun, perlu diwaspadai kenaikan harga pada beberapa komoditas menjelang HBKN Idul Fitri 1445 H, termasuk beras, minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan angkutan udara. 

Lebih lanjut, Ricky P. Gozali menyampaikan bahwa seluruh Pemda atau sebanyak 18 Pemda di Sumatera Selatan telah masuk ke dalam kategori Pemda Digital dan sudah terdapat 2 (dua) Pemda telah mengimplementasikan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD), yaitu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang. 

Ricky P. Gozali juga menekankan beberapa hal yang dapat direkomendasikan dalam mendorong digitalisasi daerah, seperti (1) memaksimalkan partisipasi pemerintah daerah dalam pengisian Championship TP2DD tahun 2024, (2) bersinergi dalam mendorong digitalisasi daerah dan program inovasi daerah, serta implementasi KKPD, dan (3) tetap berkoordinasi dengan perbankan untuk mendorong tersedianya layanan digital dan literasi masyarakat.

Sementara Pj Gubernur Agus Fatoni yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh TPID dan TP2DD se-Sumatera Selatan atas upaya pengendalian inflasi dan perluasan digitalisasi daerah yang telah dilakukan selama ini. 

Dalam arahannya, Pj. Gubernur Agus Fatoni menyampaikan agar TPID Kabupaten/Kota terus berperan aktif dalam mengendalikan inflasi dengan selalu melakukan kegiatan, seperti Gerakan Pangan Murah, Operasi Pasar Murah, sidak pasar, pengembangan budidaya dan Kerjasama Antar Daerah (KAD) komoditas penyumbang inflasi, tidak menaikkan harga komoditas kelompok administered price, optimalisasi belanja tidak terduga (BTT) untuk upaya pengendalian inflasi, optimalisasi neraca pangan sebagai input pengambilan keputusan, dan himbauan bijak belanja dan stop boros pangan. 

Pj. Gubernur Agus Fatoni juga turut mengimbau kepada setiap Kepala Daerah untuk memaksimalkan partisipasinya dalam Championship TP2DD tahun 2024, terus berkoordinasi dalam mendorong digitalisasi daerah dan program-program inovasi daerah, mengimplementasikan Kartu Kredit Indonesia, serta tetap berkoordinasi dengan perbankan untuk mendorong tersedianya layanan digital dan literasi masyarakat.

Kepala Daerah Kota Perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang terdiri atas Palembang, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, serta Lubuk Linggau, turut menyampaikan perkembangan inflasi di daerahnya masing-masing dan melaporkan berbagai upaya yang telah dilakukan TPID di wilayahnya untuk pengendalian inflasi tersebut.  

HLM TPID dan TP2DD pada kali ini menghasilkan rekomendasi untuk kemudian dilaksanakan oleh seluruh TPID dan TP2DD se-Sumatera Selatan, yaitu : (1) melakukan pantauan dan sidak serta pasar murah terhadap komoditas yang berisiko mengalami kenaikan, (2) berkoordinasi dengan Satgas Pangan Daerah melakukan pengawasan terhadap penjualan Minyakita dengan harga di atas HET, (3) berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat mendorong komitmen produsen agar tetap memenuhi distribusi DMO minyak goreng sesuai alokasi dan mendorong percepatan penyaluran SPHP Jagung, (4) memastikan penyesuaian harga angkutan udara, darat, laut agar tidak melebihi batas atas tarif yang telah diatur, (5) melakukan komunikasi bijak belanja, (6) mendorong implementasi IP200 dan IP300 pada produksi padi, (7) mendorong pengembangan budidaya dan KAD komoditas bawang merah dan cabai, (8) terus berkoordinasi dalam mendorong digitalisasi daerah dan program-program inovasi daerah, (9) mengimplementasikan Kartu Kredit Indonesia, (10) serta tetap berkoordinasi dengan perbankan untuk mendorong tersedianya layanan digital dan literasi masyarakat.

Sebagaimana rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, inflasi Sumatera Selatan pada Februari 2024 tetap terkendali di angka 0,01% (mtm) atau 3,15% (yoy), masih berada dalam sasaran inflasi nasional sebesar 2,5% ± 1%. 

Menjelang HBKN Idul Fitri 1445 H, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan instansi terkait lainnya terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk memastikan keberlanjutan penurunan ekspektasi inflasi dan stabilisasi inflasi ke depan agar dapat membangun perekonomian Sumsel yang lebih kuat. 

 

Bagikan

Related Stories