Ragam
JULO Alokasikan Untuk Fasilitasi Dana Pinjaman, Peroleh Pendanaan Rp1,14 Triliun dari Jepang
JAKARTA – Fintech lending PT JULO Teknologi Finansial memperoleh pendanaan seri B senilai US$80 juta atau setara dengan Rp1,14 triliun (asumsi kurs Rp14.359 perdolar AS) dari Credit Saison Jepang. Sebagian besar dari pendanaan itu akan digunakan untuk memfasilitasi dana pinjaman di platform.
Setelah menerima pendanaan dari Skystar Capital, Saratoga Investama, East Ventures, Quona Capital, Central Capital Ventura, MDI Ventures, dan Gobi Partners, kali ini JULO memperoleh pendanaan penuh dari Credit Saison untuk mendukung pertumbuhan platform berupa Rp430,7 miliar ekuitas dan Rp717,9 miliar fasilitas kredit.
Ekuitas senilai Rp430,7 miliar itu akan digunakan oleh JULO untuk mengembangkan sistem analisis data, pengembangan produk, marketing, serta rencana akuisisi nasabah dengan menambah sumber daya manusia di tim pengembang, data scientist, dan business intelligence. Sementara itu, Rp717,9 miliar fasilitas kredit dialokasikan untuk memfasilitasi dana pinjaman pada platform JULO.
Baca Juga :
- Simak Poin-Poin Penting dalam UU TPKS
- Suka Ngemil tapi Ingin Langsing, Yuk Cek di Sini Caranya
- Warga Tanjung Karang Kembali Temukan Anak Buaya Pascahujan Deras
Pendanaan dari Credit Saison kepada JULO adalah bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat layanan teknologi finansial yang mengalami pertumbuhan yang pesat di luar Jepang.
Oleh karena itu, Credit Saison pun mengambil langkah ekspansi ke pasar fintech Indonesia yang potensial dan bertumbuh secara signifikan dengan memberikan dukungan dalam bentuk penyediaan modal dan operasional strategis. Sebagai investor, Credit Saison akan berperan secara aktif dengan melakukan observasi bersama untuk setiap pengembangan bisnis ke depannya.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, inovasi kredit perlu disertai dengan pemahaman perilaku dan kebutuhan konsumen secara mendalam. Sebagai hasilnya, JULO tetap bertumbuh di tengah situasi pandemi COVID dengan pencairan kredit lebih dari US$300 juta (Rp4,3 triliun) sampai saat ini,” ujar Senior Managing Executive Officer dan Head of Global Business Credit Saison Co, Ltd Kosuke Mori, dikutip dari keterangan tertulis, dikutip Sabtu16 April 2022..
Sebagai informasi, JULO adalah salah satu platform fintech lending pertama yang menerima izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu keistimewaan yang ditawarkan oleh JULO adalah pemberian fasilitas limit kredit yang dapat diakses kapan saja setelah melewati satu kali pengajuan mandiri melalui smartphone.
JULO juga berfokus pada keamanan data nasabah dan membuktikannya lewat sertifikasi ISO 27001 Full Scope, yaitu standar internasional keamanan informasi yang dikelola oleh International Organization for Standardization.
JULO juga telah meluncurkan fitur kredit digital, dan 97% pengguna telah memanfaatkan fitur non-cash seperti isi ulang dompet digital, membeli pulsa, belanja e-commerce, hingga membayar tagihan listrik.
JULO mencatat kinerja positif selama masa pandemi COVID-19, dan pihak perusahaan membuktikan dengan jumlah pencairan kredit yang berkembang lebih dari tiga kali lipat year-on-year (yoy) pada tahun 2021.
Co-founder dan CEO JULO Adrianus Hitijahubessy mengatakan bahwa 72% pengajuan kredit digunakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup seperti modal bisnis, renovasi rumah, dan pendidikan.
“Bekerja sama dengan Credit Saison, kami memiliki kesempatan untuk mengembangkan komitmen JULO lebih jauh dengan melakukan revolusi lebih lanjut dalam bidang industri fintech lending Indonesia dan lebih menjangkau kalangan masyarakat yang kurang terlayani (underserved) oleh layanan finansial di setiap provinsi Indonesia,” kata Adrianus.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 16 Apr 2022