Kaji Kualitas Daging Impor Asal Brasil, Pemerintah Datangkan 420 Ton Jelang Lebaran

Ilustrasi daging impor

JAKARTA, WongKito.co – Menjelang lebaran Idulfitri 2021, dua BUMN klaster pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Berdikari (Persero) mengimpor daging asal Brasil. Selain untuk mencukupi kebutuhan hari raya, impor merupakan upaya untuk mengkaji kualitas daging asal negeri Samba tersebut

Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan impor daging ini juga membuka kesempatan untuk mengkaji sejauh mana kualitas produk daging sapi asal Brasil.

“Hal ini merupakan bagian dari upaya agar impor tidak sekedar untuk memenuhi pasokan tetapi juga proses pembelajaran agar industri daging sapi dalam negeri semakin lebih baik,” ungkap Arief Prasetyo Adi, dikutip dari Antara, Senin (3/5/2021).

Mengutip TrenAsia.com, jejaring WongKito.co Arief mengungkapkan hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir kepada RNI, untuk mengkaji skema transformasi pangan komoditas daging, mulai dari kajian asal produk negaranya, kualitas daging sapinya serta model bisnisnya.

Salah satu langkah transformasi pangan daging ini yaitu adanya rencana pembelian peternakan sapi di Belgia untuk menekan impor daging kedepannya.

Arief mengakui BUMN klaster pangan khususnya yang bergerak dalam industri peternakan masih menerima penugasan impor dari pemerintah lantaran kebutuhan daging yang meningkat dan produksi dalam negeri yang terbatas, apalagi menjelang hari raya.

“Sampai dengan akhir tahun 2021 RNI melalui Berdikari akan mendistribusikan sebanyak 20.000 ton daging sapi,” kata Arief.

Kedatangan pertama daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 140 ton telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu, 1 Mei 2021. Selanjutnya dijadwalkan akan tiba sekitar empat kontainer lagi sebelum lebaran.

Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara mengatakan kedatangan pasokan daging sapi ini merupakan bagian dari realisasi penugasan pemerintah guna mencukupi kebutuhan daging sapi di tengah hari besar keagamaan nasional (HBKN) khususnya di bulan puasa dan menjelang Idulfitri.

“Realisasi penugasan impor ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stok yang tersedia. Sehingga dapat membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan daging menjelang hari raya,” kata Harry. (LRD)

 

Bagikan

Related Stories