Kalangan Ekonomi Tinggi dan Berpendidikan Tinggi Yang Tertarik Isu dengan ESG

Kalangan Ekonomi Tinggi dan Berpendidikan Tinggi Yang Tertarik Isu dengan ESG (Ist)

Jakarta, Wongkito.co – Isu Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) atau Environmental, Social, and Governance (ESG), hanya dikalangan orang berpendidikan tinggi dan ekonomi tinggi.

Hal tersebut diungkapkan berdasarkan riset tim Continuum-INDEF dan Populix, padahal telah menjadi perhatian utama dalam masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. 

Survei Populix menemukan, secara umum  responden sudah memiliki pengetahuan dan kesadaran yang tinggi pada topik dan isu-isu LST. Namun, persepsi responden dalam menilai kebijakan dan upaya pemerintah dalam isu LST cenderung lebih rendah. Selasa, 23 Januari 2024.

Dari topik lingkungan, isu kendaraan listrik memiliki persepsi yang positif, tetapi keinginan untuk beralih dan meninggalkan bahan bakar fosil masih rendah di antara para responden. Sementara untuk isu sosial, ketenagakerjaan menjadi isu yang menjadi perhatian masyarakat. 

Baca juga

Responden cenderung menilai bahwa kondisi pasar kerja di Indonesia belum terlalu baik. Pada topik tata kelola, pengetahuan mengenai isu KKN sudah baik, tetapi persepsi terhadap upaya pemerintah dalam memerangi KKN masih cenderung kurang efektif.

“Responden dengan tingkat pendidikan lebih tinggi menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam terkait topik ketenagakerjaan dan keamanan siber. Responden dengan ekonomi tinggi lebih proaktif dalam menghadapi polusi udara dengan langkah-langkah perlindungan diri yang lebih lanjut," ungkap Nazmi Haddyat Tamara, Social Research Manager Populix.

Pada aspek lingkungan, mobil listrik menjadi pusat perhatian dalam perbincangan lingkungan, mengungguli perbincangan seputar polusi udara dan energi terbarukan. Selain itu, polusi udara menjadi perhatian utama dengan fokus pada kondisi udara di Jakarta, dampaknya, dan perasaan masyarakat terhadap isu tersebut.

“Responden dengan tingkat ekonomi tinggi bahkan mampu melibatkan langkah perlindungan diri tambahan, seperti membeli air purifier.”

Enegi Terbarukan

Dalam konteks energi terbarukan, perbincangan mencakup dukungan terhadap penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan pemanfaatan limbah cair sawit sebagai EBT. 

Isu-isu sosial menjadi fokus perbincangan utama, dengan tiga isu utama yang dibahas yakni, ketenagakerjaan, hak asasi manusia (HAM), dan isu tahun politik. Sementara itu, respons positif terhadap pemahaman proses Pemilu dan Pilpres 2024 menunjukkan tingginya kesadaran politik, terutama di kalangan responden dengan pendidikan tinggi.

Pada aspek governance, hal-hal yang banyak diperbincangkan yaitu kebebasan berpendapat dan keamanan siber (cybersecurity), intimidasi terhadap jurnalis, konflik Rempang, dan kebocoran data pada tahun 2023. Selain itu, maraknya kasus korupsi, melibatkan pejabat tinggi negara, menjadi perhatian utama responden dan mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap praktik korupsi yang merugikan negara.

Isu kebebasan berpendapat dan keamanan siber juga menjadi pusat perhatian, terutama dalam konteks konflik Rempang Eco-City.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 23 Jan 2024 

Editor: admin

Related Stories