Ragam
Kecelakaan Kerja, Karyawan Meninggal Pabrik Kia di Korsel Tutup 3 Hari
GWANGJU - Akibat karyawan meninggal tertabrak di pabrik Kia yang berlokasi di Gwangju, sekitar 270 kilometer selatan Seoul, Korea Selatan, memutuskan untuk menghentikan operasinya selama tiga hari berturut-turut.
Dilansir koreatimes, Kamis (9/11/2023), insiden ini mengakibatkan kematian seorang pekerja berusia 40-an dari subkontraktor, yang tertabrak forklift di tempat kerja sehari sebelumnya.
Meskipun sebagian besar karyawan Kia sudah bersiap untuk melanjutkan produksi, pabrik utama perakitan mobil Kia masih terus menangguhkan operasionalnya karena adanya gangguan pasokan suku cadang dari subkontraktor terkait.
Insiden tersebut menyebabkan banyak pihak mempertanyakan protokol keselamatan di lingkungan pabrik. Pihak manajemen Kia melalui pernyataan resminya berkomitmen untuk menangani situasi ini secara serius dan terus bekerja sama dengan otoritas ketenagakerjaan setempat untuk mengevaluasi kemungkinan izin operasional pabrik pemasok suku cadang tempat terjadinya insiden kecelakaan.
Baca Juga:
- Inovasi Baru PTPN Wujudkan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
- Laga Bola Dunia, by.U Ajak Berpartisipasi Dukung Kesuksesan Para Punggawa Muda Indonesia
- Perkenalkan Industri Hilir Migas, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Gelar Kegiatan "No Baper"
Saat ini Kia mengelola 150 subkontraktor di wilayah Gwangju yang menyediakan suku cadang dan produk lainnya untuk menunjang operasional bisnis otomotif Kia. Sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di Korea, Kawasan pabrik Kia di wilayah Gwangju memainkan peran vital, dengan memasok lebih dari 2.000 kendaraan per hari untuk pasar Global.
Beberapa produk unggulan Kia seperti Sportage, Seltos, Soul, dan Bongo diproduksi di Kawasan ini. Hal tesebut menjadikan kawasan pabrik ini menjadi salah satu pilar utama penunjang keuntungan ekonomi dan penjaga reputasi merek Kia secara Global.
Perusahaan berkomitmen untuk tetap transparan selama proses penyelidikan dan berjanji akan lebih optimal mengimplementasikan perubahan yang diperlukan dalam sistem keamanan mereka.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi peringatan bagi perusahaan otomotif global, untuk semakin sadar akan perlunya meningkatkan kontrol kualitas dan keamanan di seluruh rantai pasok untuk mencegah insiden serupa.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 09 Nov 2023