Kelenteng Hong Tiong Bio Tersembunyi di Ramainya Pasar 16 Palembang

Serang atau pengemudi kapal jukung berjalan melewati Kelenteng Hong Tiong Bio yang terletak di Dermaga 16 Ilir. (wongkito.co/yuliasavitri)

PALEMBANG, WongKito.co - Kelenteng di tepian Sungai Musi tentu mempunyai daya tarik untuk didatangi, terutama pada perayaan Imlek. Namun, sedikit masyarakat yang tahu keberadaan Kelenteng Hong Tiong Bio di kawasan Pasar 16 Palembang.

Berbeda dengan Kelenteng Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) di Kelurahan 10 Ulu ataupun Kelenteng Hok Tjiong Rio di Pulau Kemaro yang populer. Tempat Ibadah Umat Tri Dharma (TITD) Hong Tiong Bio ini tersembunyi, tepatnya berdampingan dengan Pasar 16.

Penataan dermaga dengan pembangunan Plaza 16 di bibir pasar tersebut baru-baru ini, cukup memudahkan menuju ke sana dan melihat pesonanya. Kelenteng ini berhadapan langsung dengan Sungai Musi. Di sekitarnya bersandar kapal-kapal jukung pengangkut barang logistik dari daerah dan menuju pasar atau sebaliknya.

Lokasi kelenteng di dermaga 16, tepatnya dekat Pasar 16 dan Jembatan Ampera. (wongkito.co/yuliasavitri)

Bangunannya satu tingkat, sederhana, dan berpagar rendah. Di halamannya terdapat bangunan kecil bercat merah sebagai tempat membakar kertas sembayang. Tentu menyenangkan bagi umat Tri Dharma melakukan pembakaran kertas sembayang sambil menikmati pemandangan Sungai Musi.

Tempat ibadah ini terpantau bersih dan terawat. Dari pintu depan, terlihat di bagian kanan loket tempat pengambilan garu dan kertas sembayang. Di bagian tengah terdapat altar Dewa Kong Tek Cun Cong sebagai dewa utama di Kelenteng Hong Tiong Bio. 

“Imlek tahun ini kami menyediakan banyak lilin merah di meja altar dewa sesuai banyaknya pesanan umat,” ujar pengurus kelenteng, Aping.

Meja altar dewa utama. (wongkito.co/yuliasavitri)

Kelenteng Hong Tiong Bio biasanya menjadi lokasi awal umat Tri Dharma untuk perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro. Aping memastikan, pihaknya sudah melakukan persiapan Cap Go Meh, seperti pembangunan tenda di dermaga depan kelenteng. 

Dermaga tersebut akan menjadi tempat parkir perahu ketek ataupun tongkang untuk mengangkut pengunjung dan warga ke Pulau Kemaro. “Biasanya ramai, umat dari Jambi atau daerah lain juga banyak datang dan mampir ke sini dulu baru ke Pulau Kemaro saat Cap Go Meh,” sebutnya. (yulia savitri)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories