Ekonomi dan UMKM
Kemendag Target Ekspor Tahun 2024 Meningkat ke Tiongkok
Jakarta, Wongkito.co - Kerja sama Two Countries Twin Park, dapat meningkatkan ekspor perdagangan antara kedua negara, Indonesia dan Tiongkok.
Hal itu diungkapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Kemendag optimistis ekspor Indonesia ke China bisa meningkat pada tahun 2024. Jumat, 5 Januari 2024.
Negeri Tirai Bambu juga masih menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia dengan menyumbang hampir seperempat total ekspor di negara ini.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengungkapkan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke China tahun 2023 mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp930 triliun.
Dengan demikian, untuk tahun 2024 angka ekspor tersebut diproyeksikan naik menjadi US$65 miliar - US$70 miliar atau sekitar Rp1.007 triliun - Rp1.085 triliun. (kurs Rp15.500 per dolar Amerika Serikat)
"Tahun 2024 kita akan menambahkan beberapa program ke China, seperti rencana kerja sama dengan dua provinsi yakni Fujian dan Guangzhou (Guangdong) untuk memamerkan produk-produk kita di sana. Ini merupakan turunan dari program TCTP," kata Didi dalam konferensi pers.
Baca juga
- Produksi Listrik Hijau Pertamina NRE di 2023 Naik 18 Persen
- Trafik Data XL Axiata Naik 15% Liburan Natal dan Tahun Baru 2024
- Selama Momen Nataru Telkomsel Catat Pertumbuhan Trafik Broadband 14,08 Persen
Selain itu, Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization) juga memperkirakan volume perdagangan dunia tahun ini akan meningkat. Sehingga Didi optimistis pengiriman barang ke China juga ikut meningkat.
China masih menjadi negara mitra dagang utama Indonesia dengan menyumbang hampir seperempat dari total ekspor Indonesia. Nilai ekspor ke China sepanjang Januari hingga November 2023 mencapai US$56,57 miliar, turun sekitar 2% dari tahun sebelumnya. Didi menyebut penurunan itu terjadi seiring dengan koreksi pada harga komoditas global.
Pemerintah memperkirakan ekspor produk nonmigas Indonesia secara keseluruhan tahun ini meningkat 2,5% hingga 4,5%. Peningkatan ini salah satunya didorong program perluasan pasar ekspor baru ke negara-negara nontradisional terutama di Afrika dan Amerika Selatan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 05 Jan 2024