Ekonomi dan UMKM
Kementerian BUMN Dorong Proses Dekarbonisasi Realisasi Ketahanan dan Kemandirian Energi
JAKARTA - Kementerian BUMN meyakini bahwa mendorong proses dekarbonisasi adalah salah satu cara untuk merealisasikan ketahanan dan kemandirian energi.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, proses dekarbonisasi bisa dijadikan sebagai sebuah lompatan besar bagi BUMN untuk bisa merealisasikan ketahanan dan kemandirian energi. Ia melanjutkan, banyak cara yang dapat dilakukan BUMN dalam melakukan dekarbonisasi, salah satunya bersinergi dengan sejumlah pihak
"Transisi energi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari karena Indonesia sudah menetapkan target mencapai emisi net zero pada 2060 dan pengurangan emisi 32% pada 2030," ungkap Pahala dalam acara SOE International Conference, pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Baca Juga :
- Akselerasi Energi Hijau, PGN Gendeng KIS Biofuels Indonesia
- Angkasa Pura II hingga Akhir 2022 Proyeksikan Layani 60 Juta Penumpang
- Telkomsel Mulai Oktober 2022 Lanjutkan Upgrade Layanan 3G ke 4G/LTE di 19 Kota/Kabupaten
Lebih lanjut, ia menegaskan Kementerian BUMN juga bisa mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon. Hal itu bisa dilakukan secara individu atau bersinergi dengan ekosistem BUMN yang lain.
Pahala juga mengakui melonjaknya harga minyak dunia menjadi salah satu alasan untuk tidak menunda transisi energi. Lebih lanjut, BUMN harus mulai mengembangkan sumber energi bersih dibandingkan membangun pembangkit listrik tenaga fosil.
Sementara itu, President of Schlumberger Asia, Amy Chua mengungkapkan, transisi energi tidak bisa dilakukan secara sendiri tetapi harus mengajak banyak pihak untuk melakukan kolaborasi.
Menurutnya, dekarbonisasi akan menjadi sebuah agenda besar dalam dua dekade ke depan dan hal itu tidak bisa dilakukan sendiri. Lanjutnya, harus ada kolaborasi, kerja sama dan juga kemitraan antara badan usaha swasta dengan pemerintah.
"Harus ada perubahan paradigma dalam menjalankan transisi energi dan juga kebijakan dari pemerintah yang membuka jalan bagi energi terbarukan untuk menggantikan energi fosil," ungkap Amy Chua.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 18 Oct 2022