"Kepoin" Gautami Andani, Crazy Rich Asia Terkaya di Dunia

NEW DELHI - Miliarder asal India, Gautami Andani kekayaannya melesat dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan berhasil menyalip posisi miliarder, sebelumnya seperti Warren Buffet, Larry Page, hingga Bill Gates dan bergabung dalam jajaran 3 besar orang terkaya sejagat raya. (Ist)

NEW DELHI - Miliarder asal India, Gautami Andani kekayaannya melesat dalam beberapa bulan terakhir.  Bahkan berhasil menyalip posisi miliarder, sebelumnya seperti Warren Buffet, Larry Page, hingga Bill Gates dan bergabung dalam jajaran 3 besar orang terkaya sejagat raya.

Bloomberg Billionare Index mengungkapkan kekayaan Andani saat ini melejit  hingga US$146,9 miliar atau setara Rp2,2 kuadriliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS) . 

Bertambahnya jumlah harta Andani secara signifikan bahkan menyalip orang terkaya kedua di dunia, Jeff Bezos yang kini memiliki harta kekayaan kisaran US$145,8 miliar atau setara Rp2,18 kuadriliun.

Baca Juga: 

Lantas, siapakan Andani dan apa bisnis yang ia jalankan sehingga berhasil masuk dalam jajaran lima besar orang terkaya dunia dalam waktu setahun?

Mengutip Insider Minggu, 18 September 2022, Andani adalah satu dari miliarder dunia yang mengalami drop out kuliah setelah Bill Gates dan Mark Zuckerberg. Awalnya, ia tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Gujarat, India.

Setelah putus kuliah, Ia bekerja sebagai penyortir berlian di Mumbai. Sembari menjadi penyortir berlian, Andani juga bekerja di perusahaan milik kerabatnya. Di situlah, ia diberi tugas untuk mengimpor PVC.

Seiring waktu bergulir, pada 1998, ia kemudian mendirikan Andani Group. Perusahaan yang didirikannya mencakup anak perusahaan lain dari  banyak sektor. Termasuk diantaranya pelabuhan, batu bara dan energi.

Setelah 20 tahun, Andani akhirnya mencapai kesuksesan. Tepatnya di 2008, ia menjadi miliuner dengan kekayaan US$ 9,3 miliar atau kisaranRp139 triliun hingga mengalahkan total kekayaan Bill Gates di Juli lalu.

Baca Juga:

 

Saat ini Adani Group tercatat memiliki tujuh perusahaan yang terdaftar di India. Salah satu anak usahanya bahkan dikabarka  mengakuisisi 74% saham di Bandara Internasional Mumbai yang notabene merupakan bandara tersibuk kedua di Negeri Hindustan.

Tak hanya itu, Adani juga mengelola pembangkit listrik di negara itu, termasuk tenaga surya. Ia disebut kenal dekat dengan Perdana Menteri (PM)India, Narendra Modi yang juga pernah menjadi kepala menteri negara bagian Gujarat.

Atas semua yang dimiliki, valuasi Andani Grup kini tercatat mencapai US$258,4 miliar atau kisaran Rp3,8 kuadriliun.

Meski sudah tajir melintir,Adani tak lupa akan kehidupan sosial masyarakat. Pada akhir Juni lalu, Adani berjanji akan memberikan dana sebesar 600 miliar rupee atau setara Rp114 triliun untuk membantu peningkatan kesejahteraan sosial.

Kala itu, Adani memaparkan bahwa dana itu sendiri akan dikelola oleh yayasannya, Adani Foundation. Nantinya, dana ini difokuskan khususnya pada peningkatan perawatan kesehatan, pendidikan dan pengembangan keterampilan.

Selain memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi, Andani juga memiliki kisah lain yang tak terlupakan.

Sepuluh tahun setelah Adani Grup didirikan, Ia mengklaim bahwa dia dan rekannya, Shantilal Patel, pernah diculik oleh sekelompok pria pada tahun 1998. Orang-orang yang menculiknya kini  tersebut dibebaskan pada tahun 2005 karena kasus tersebut tidak memiliki bukti. 

Mengutip Times Now India, dua pria lainnya dibebaskan pada 2018 karena jaksa tidak dapat menemukan hubungan antara mereka dan penculikan Adani.

Andani juga pernah juga terjebak dalam serangan teroris Mumbai pada 2008. Saat itu, kaum  militan mengambil alih Hotel Taj Mahal dimaka kala itu Ia sedang makan. Andani berhasil selamat lantaran Ia bersembunyi di basement hotel. 

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 18 Sep 2022 

Editor: Nila Ertina
Bagikan

Related Stories