Ekonomi dan UMKM
Kerugian Negara Mencapai Rp551 triliun Akibat Food Loss and Waste
JAKARTA, WONGKITO.CO - Kerugian negara ditaksir sekitar US$36,6 miliar atau sekitar Rp551 triliun akibat food loss and waste. Kerugian negara yang begitu besar akibat food loss and waste kalau di kalkulasikan dapat membiayai hidup 61-125 juta rakyat Indonesia.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) melakukan studi bahwa masyarakat Indonesia menghasilkan 23-48 juta ton sampah pertahun pada kurun waktu tahun 2000-2019. Jumat, 28 juli 2023.
Terkait hal tersebut, Indonesia mulai menaruh perhatian terhadap food loss and waste. “Food loss and waste merupakan isu global dan tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tapi juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan hidup,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, dalam Leadership Dialog pada forum United Nation Food Systems Summit (UNFSS) +2 Stocktacking Moment di Roma, Italia.
Perhatian pemerintah diimplementasikan dalam beberapa strategi guna mengatasi mencegah food loss and waste. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar mewaspadai ancaman krisis pangan yang salah satunya dengan menekan food loss and waste.
Baca juga
- Tren Motor Listrik Meningkat, Yadea Resmikan Dealer Baru
- Penyaluran Bantuan Pendidikan dan Pupuk Subsidi: Bank Mandiri Terus Berkarya
- UIN Raden Fatah Palembang Buka Pendaftaran S2-S3 Jalur Mandiri Gelombang II
Strategi pertama yaitu dengan membuat platform dan berkolaborasi lintas sektor yang melibatkan tiga kelompok pelaku. Kelompok pertama yaitu penyedia makanan/donator yang meliputi restoran, hotel dan retail dan penjual makanan lainnya.
Kelompok kedua adalah organisasi sosial yang menjadi food hub yang bertugas dalam menguhubungkan penyedia/donor makanan dengan kelompok penerima. Mereka terdiri dari FoodBank of Indonesia, Yayasan Surplus, Badan Amil Zakat Nasional, serta lainnya.
Kelompok terakhir adalah kelompok penerima manfaat yang tengah menghadapi masalah kekurangan pangan. Kelompok ini terdiri dari anak-anak, lansia, panti asuhan serta para pihak yang membutuhkan.
Lawan Pemborosan Makanan
Dalam melakukan kolaborasi antar kelompok tersebut, pemerintah menyediakan dan memfasilitasi kendaraan logistik pangan guna mendistribusikan pangan berlebih dari kelompok pendonor ke penerima manfaat. Adanya kolaborasi antar kelompok ini akan berdampak positif pada ketahanan pangan.
Strategi kedua yang dilakukan NFA yaitu dengan mendorong gerakan nasional “Stop Boros Pangan/Stop Food Waste”. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang food loss and waste.
Selain itu, gerakan tersebut turut mengkampanyekan kepada masyarakat untuk mengurangi serta tidak melakukan pemborosan makanan. Gerakan ini dilakukan di tingkat nasional hingga daerah kota/kabupaten.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Khafidz Abdulah Budianto pada 28 Jul 2023