Ketidakpastian Ekonomi diprediksi Masih Bertahan Meskipun Vaksinisasi COVID-19 Dilaksanakan

Ilustrasi

JAKARTA, WongKito.co – Ketidakpastian ekonomi diprediksi masih bertahan meskipun vaksinisasi COVID-19 telah dilaksanakan tahun 2021, kata Ekonom UGM, Traheka Erdyas Bimanatya.

Bila kondisi seperti ini terus berlangsung, maka akan berdampak pada ketidakpastian ekonomi. Sebab, konsumen akan mengubah pola konsumsi, sedangkan pelaku usaha memilih kebijakan bertahan dari ancaman krisis.

“Masih ada rasa ketakutan dan ketidakpastian pada pandemi Covid-19 ini sehingga orang cenderung mencari rasa aman bagi dirinya,” kata Bimanatya, melansir TrenAsia.com, Kamis (24/12).

Dia mengatakan, bila pandemi masih berlangsung hingga tahun depan, masyarakat akan lebih memilih menabung dibanding membelanjakan uangnya.

Sementara, kegiatan transaksi online akan semakin meningkat, kelas menengah kembali menggunakan kendaraan pribadi, dan aktivitas pertemuan lebih banyak dilakukan secara virtual.

“Dampaknya tentu pada penurunan turisme, konser, sport, resto, bioskop dan konferensi. Bagi perusahaan maka perjalanan bisnis akan menurun, pelaku usaha enggan melakukan rekrutmen,” kata Bimanatya.

Belajar dari masa awal pandemi, konsumen akan cenderung melakukan investasi dengan membeli logam mulia, menyimpan makanan dan obat, serta menghindari bepergian jarak jauh.

“Dampak Covid jika terus berlarut akan mengubah pola konsumsi masyarakat kita,” ujarnya.

Epidemiolog UGM, Riris Andono, mengatakan pemerintah perlu memperkuat sistem kesehatan nasional. Ia menilai pemerintah masih lambat melakukan respons cepat dalam mengambil tindakan saat penanggulangan penularan pandemi Covid-19.

“Selama ini sistem kesehatan kita hanya mengelola program yang sama dan terus berulang dari tahun ke tahun dengan proses birokrasi yang begitu panjang,” ucap Riris.

Dia memprediksi di masa mendatang akan lebih banyak ancaman krisis kesehatan yang mirip pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem kesehatan yang lebih baik dalam melakukan respons cepat penanggulangan penyakit pandemi semacam ini.

“Covid-19 bukan pertama dan terakhir. Kemungkinan penyakit dengan potensi pandemi akan selalu datang mengancam. Jika sistem kesehatan tidak dibenahi maka kita akan mengalami masalah dan kondisi yang sama,” ujarnya.

Bagikan

Related Stories