Ketua AMSI Sumsel: Jaga Eksistensi Media Massa dengan Inovatif Kelola Produk Pers

Suasana diskusi Outlook Series 2021 Tema I

PALEMBANG, WongKito.co - Teknologi kekinian menjawab kehausan masyarakat akan beragam informasi yang sebelumnya sulit diakses karena butuh waktu dan kadang biaya yang mahal. Teknologi digital telah menghadirkan informasi digenggaman karena cukup membuka telpon seluler (ponsel) pembaca sudah mendapatkan beragam informasi yang dibutuhkan, hanya saja mayoritas masih mengandalkan media sosial bukan media massa untuk mendapatkan berita.

"Kemajuan teknologi digital tantangan bagi media massa untuk tetap menjaga eksistensi di tengah kecepatan media sosial yang menyajikan informasi yang kadang tidak dapat dipertanggungjawabkan akurasinya, dengan mengelola produk pers yang inovatif," kata Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumatera Selatan, Sidratul Muntaha, saat menjadi salah satu narasumber rangkaian program Outlook Series 2021 Tema (1) Tantangan Bisnis Media yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang, Rabu (23/12).

Ia mengungkapkan, perkembangan media sosial yang sangat pesat di tengah masyarakat membuat perubahan pola konsumsi publik mendapatkan informasi.

Karena itu, media massa mesti bekerja lebih keras mengalahkan kecepatan informasi dari media sosial dengan menyediakan konten yang inovatif dan kreatif yang tentunya juga edukatif, ungkap dia.

Teknologi digital juga tambah Sidra berdampak luar biasa dengan melahirkan media-media massa rintisan.

"AMSI sejauh ini juga telah membekali anggota untuk memahami beragam regulasi terkait dengan dunia siber sebagai upaya menjaga media online tetap berperan optimal dalam memerangi penyebaran berita yang termasuk dalam kategori disinformasi atau tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujar dia.

Narasumber lainnya, Kepala Newsroom Sriwijaya Post-Tribun Sumsel, Wenny Ramdiastuti mengungkapkan pandemi COVID-19 ini tantangan bagi media tetapi pihaknya telah berhasil melalui dan mengandalkan media online sebagai penguatan pondasi dari berbagai platform media, karena didukung jaringan informasi yang luas.

"Kami grup tribun bahkan sudah kuat secara online, menyebarkan informasi cepat untuk dilihat publik, sebenarnya juga masih tergagap-gagap. Padahal kami punya cetak yang ditunjang online, kami berharap ke depan ada kekuatan di antara kita bersaing dengan medsos. Tapi satu hal penting, kita pun jangan menganggap remeh medsos," jelasnya.

Wenny menyampaikan, jurnalis dan perusahaan pers harus bermental baja sebagai bentuk wartawan menolak mati dan kalah dari media sosial. Insan pers mesti berani tampil, terus tampil, dan tunjukkan eksistensi. Karena jurnalis merupakan profesi yang sangat diperlukan.

Selain dua narasumber tersebut, hadir juga dalam diskusi yang diselenggarakan secara virtual Stasiun Manger Sonora FM dan Smart FM Palembang, Dina Apriana dan Direktur Utama Sumatera Ekspress, Muslimin yang hadir secara langsung di sekret AJI Palembang, diskusi dipandu Ketua AJI Palembang Prawira Maulana.(ril/ert)

 

Bagikan

Related Stories