Kilang Pertamina Plaju Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Untuk Urban Farming, Tularkan Semangat "Go Green"

Program pembuatan instalasi Water Barrel Irrigation System (TERALIS) untuk menampung air hujan di atas rumah warga (Dok ist Pertamina)

PALEMBANG, WongKito.co, - Bicara soal Go Green, yang muncul dalam bayangan sudah pasti nuansa lingkungan hijau nan bersih. Landasan bergulirnya wacana Go Green ini berangkat dari upaya menyelamatkan bumi dari kerusakan dan pemanasan global akibat ulah manusia sendiri. Jika tidak ditanggapi serius, bukan tidak mungkin planet yang ditinggali umat manusia ini bertambah gersang. Oleh karena itu, kini tengah muncul berbagai upaya penghijauan digalakkan, seperti gerakan menanam pohon, reboisasi, hidroponik di perkotaan, atau pengurangan penggunaan plastik.

Lalu bagaimana dengan upaya penghijauan di pemukiman kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi? Alih-alih membuka lahan, menginstalasi hidroponik pun rasanya susah karena jarak antar rumah warga yang sangat berdekatan, karena hanya lorong-lorong yang memisahkan antar rumah. Tapi Lorong Mari, yang berlokasi di Kelurahan Talang Bubuk, Kecamatan Plaju barangkali bisa menjadi prototype penghijauan di lingkungan yang padat penduduk itu.

Lorong Mari dulunya terkenal kumuh, dimana membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, sehingga menjadikan wajah Lorong Mari kian tak terawat. Kondisi itu berlangsung beberapa tahun lamanya hingga akhirnya PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju hadir dengan Tanggung Jawab Sosial Lingkungannya (TJSL). Dengan melihat potensi kreativitas warga terutama para pemuda, serta jarak pemukiman yang tak jauh dari perusahaan, PT KPI RU III Plaju kemudian perlahan mengubah citra Lorong Mari menjadi lebih hijau dan kekinian.

Baca Juga : Road To IDC 2021: AMSI Jabar "Percepatan Ekonomi Desa dengan Digitalisasi"

Adalah Choirul Bahri atau yang akrab disapa Elonk, Ketua RT 002/RW 001  yang menjadi penggerak program penghijauan di Lorong Mari. Dengan bekerjasama dengan masyarakat melalui TJSL atau yang sering disebut Corporate Social Responsibility (CSR), program penghijauan pun dimulai.

Curah hujan yang cukup tinggi terutama pada musim hujan menjadi salah satu peluang diadakannya program hijau di Lorong Mari. Berangkat dari sana, diinisiasilah program pembuatan instalasi Water Barrel Irrigation System (TERALIS) untuk menampung air hujan di atas rumah warga. Air tampungan ini kemudian dimanfaatkan untuk mengairi vertical garden (urban farming) yang juga diinstalasi di dinding rumah, dan ditanami berbagai jenis tanaman obat keluarga (TOGA).

Ide awalnya dari edukasi dan sosialisasi kegiatan mitigasi dan adaptasi dalam Program Kampung Iklim (ProKlim) yang di dalamnya terdapat indikator energi terbarukan dan pengurangan emisi. TERALIS dikembangkan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) Mari Berkarya yang juga mitra binaan CSR PT KPI RU III Plaju. Dengan memanfaatkan limbah non-B3 yang disuplai dari Kilang PT KPI RU III, dikreasikanlah berbagai komponen TERALIS.

Selain dimanfaatkan untuk Urban Farming, air dari tampungan TERALIS juga dimanfaatkan untuk budidaya akuaponik lele dalam rangka membentuk ketahanan pangan selama masa pandemi COVID-19. Air tampungan dari TERALIS juga dimanfaatkan untuk cadangan air wastafel cuci tangan sebagai salah satu protokol kesehatan COVID-19.

Sejauh ini, terdapat sepuluh instalasi TERALIS di Kelurahan Talang Bubuk. Tiga di antaranya diinstalasi di Lorong Mari, dan terdapat tujuh instalasi TERALIS yang direplikasi di lorong sekitar, yakni Lorong Aman dan Lorong Setia. Hasil panen TOGA dari urban farming pun beragam, seperti tanaman mint, seledri, sawi, sirih dan pakcoy. Olahan hasil panen dengan metode urban farming juga dimanfaatkan menjadi produk turunan. Daun mint misalnya, yang diolah jadi teh herbal. Atau daun sirih yang diolah sebagai bahan baku hand sanitizer. Tanaman lain, dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan di Lorong Mari. Berbagai olahan dari TOGA juga dijual dan menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat setempat.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari menyampaikan, dukungan TERALIS dan Urban Farming diberikan Pertamina dalam rangka menularkan semangat Go Green di wilayah ring 1 operasional perusahaan. “Kegiatan berlangsung karena adanya kemauan dan antusias dari masyarakat, pemerintah dan dinas terkait yang mendukung. Kami selalu berharap, kehadiran Pertamina dapat memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua,” cetus Rachmi.

Atas upaya penghijauan yang dilakukan PT KPI RU III Plaju bekerjasama dengan warga Lorong Mari dan pemerintah setempat, akhirnya mengantarkan Lorong Mari masuk sebagai 300 besar peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Agustus lalu, dan menjadi satu-satunya kelurahan yang mewakili Kota Palembang.

Semangat Go Green yang terpancar dalam instalasi urban farming memanfaatkan TERALIS ini juga merupakan upaya yang dilakukan PT KPI RU III Plaju dalam mendukung implementasi tujuan kesebelas dalam Sustainable Development Goals, yakni menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan. Lebih lanjut, target yang dicapai yakni 11.7, yakni menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan anak, manula dan penyandang difabilitas. 

PT KPI RU III Plaju pun dengan demikian telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek environmental sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance) dalam memberikan ruang dan yang hijau dan bersih. (Usi)

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories