Kilang Pertamina Plaju Jadi Best of The Best di Indonesia Safety Excellence Award (ISEA) 2022

Kilang Pertamina Plaju berhasil meraih empat penghargaan di ajang Indonesia Safety Excellence Award (ISEA) 2022 yang digelar oleh First Indonesia Magazine. (Ist Pertamina)

PALEMBANG, WongKito.co,  - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) kembali menyabet penghargaan di bidang keselamatan kerja. Kali ini, Kilang Pertamina Plaju berhasil meraih empat penghargaan di ajang Indonesia Safety Excellence Award (ISEA) 2022 yang digelar oleh First Indonesia Magazine.

Kilang tertua milik Pertamina yang masih beroperasi secara handal ini didapuk penghargaan The Best Safety in Digital dan The Most Safety Culture Award 2022. Selain itu, HSSE Manager Kilang Pertamina Plaju Binsar Butar-Butar juga membawa pulang penghargaan The Best Leadership Focus on Safety Culture. Atas tiga penghargaan bergengsi itu, Kilang Pertamina Plaju pun didaulat panitia meraih penghargaan Best of The Best di ISEA 2022.

Empat penghargaan itu diserahkan langsung oleh panitia ISEA di Hotel el Royale, Bandung pada Kamis (20/10/2022) setelah melewati proses penilaian dan penjurian Indonesia Excellence Award 2022 secara obyektif dan independen oleh dewan juri yang terdiri dari pejabat pemerintahan maupun akademisi yang berkecimpung di dunia safety culture.

Baca Juga :

Lima aspek penjurian dalam penghargaan ini, antara lain meliputi implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), transformasi digital/implementasi kolaborasi dengan SMK 3, inovasi program unggulan yang sudah dilakukan dalam K3, kebijakan dan prosedur K3 & Eco Green, serta aspek budaya digital.

Pjs. General Manager Kilang Pertamina Plaju Yulianto Triwibowo di Palembang, Jumat mengapresiasi kinerja para perwira RU III dalam mewujudkan iklim kerja yang aman. "Semoga penghargaan ini semakin menambah semangat dalam meningkatkan budaya HSSE dan kilang kita selalu aman, selamat, ramah lingkungan dan berkeuntungan," ujarnya.

Ia mengatakan, sebagai kilang yang berkontribusi terhadap pemenuhan 60% energi di area Sumbagsel, pihaknya terus memastikan lingkungan kerja yang aman demi mewujudkan keberlanjutan.

Sementara, Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Ahmad Adi Suhendra berharap dukungan dari berbagai pihak agar perusahaan dapat mempertahankan budaya kerja yang mengutamakan safety dalam upayanya mengolah energi untuk negeri. “Kami mohon doa dan dukungan kepada seluruh stakeholder dan masyarakat pada umumnya agar dapat terus mengolah energi terbaik,” ujar Suhendra.

Sebagai kilang tertua yang masih beroperasi, Kilang Pertamina Plaju masih menjadi andalan Republik Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi, dengan produksi rata-rata BBM sepanjang 2022 mencapai 1,4 juta barel, diikuti rata-rata produksi BBK sebesar 420 ribu barel, dan LPG sebanyak 11 ribu Metric Ton setiap bulannya.

Dengan kapasitas produksi itu, Kilang Pertamina Plaju berkontribusi dalam memenuhi 60% kebutuhan energi di Sumbagsel (Sumsel, Bengkulu, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung), atau berkontribusi terhadap 10% kebutuhan energi nasional.

Sebagai informasi, unit bisnis PT KPI yang beroperasi di Kecamatan Plaju, Kota Palembang dan Kecamatan Banyuasin 1, Kabupaten Banyuasin ini telah mencatatkan 113.885.358 jam kerja aman (JKA) secara kumulatif hingga 31 Agustus 2022.

Diraihnya penghargaan bergengsi di bidang keselamatan kerja ini menjadi bukti konsistensi Kilang Pertamina Plaju terhadap implementasi aspek ESG (Environmental, Social & Governance), terutama berkaitan dengan aspek sosial dimana kesehatan dan keselamatan kerja menjadi concern utama, sebagaimana ambisi PT KPI untuk menjadi perusahaan kilang dan petrokimia kelas dunia.

Kilang Pertamina Plaju telah menunjukkan komitmen dalam penerapan standar tertinggi mengenai HSSE untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pekerja, serta mempersiapkan dan merespon keadaan darurat untuk mencegah kecelakaan besar di seluruh area kerja unit operasi dan proyek.

Pada saat yang sama, kilang yang beroperasi dengan high risk (risiko tinggi) ini juga telah mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) kedelapan yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.


Related Stories