Kilang Pertamina Plaju Mulai Ekspor MFO Rendah Sulfur

PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) mulai mengekspor produk Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur atau rendah sulfur. (Kilang Pertamina Plaju)

PALEMBANG, WongKito.co, - Dalam rangka meningkatkan margin profit, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) mulai mengekspor produk Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur atau rendah sulfur.

MFO Low Sulphur menjadi penggerak bagi mesin utama kapal dengan putaran rendah. Bahan bakar kapal laut ramah lingkungan yang akan diekspor perdana ke Singapura pada minggu ke-4 di bulan Maret ini digunakan pada industri perkapalan yang menggunakan mesin diesel dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum 0.5%.

Hal itu merupakan salah satu langkah inisiasi strategis Kilang Pertamina Plaju untuk tetap menjaga laporan laba & rugi yang tetap positif pada akhir tahun ini, sebagaimana yang telah dicapai pada 2021 lalu.

Baca Juga :

General Manager (GM) Kilang Pertamina Plaju Edy Januari Utama mengungkapkan, inisiatif peningkatan produksi MFO LS diproyeksi akan menyumbang hingga 80% dari target inisiatif strategis Kilang Pertamina Plaju tahun 2022 yang disumbang Kilang Pertamina Plaju ke Direktorat Operasi PT KPI.

Sehingga langkah product optimization menjadi salah satu opsi yang menguntungkan, termasuk salah satu di dalamnya ialah mulai mengekspor produk MFO Low Sulphur.

“Ini merupakan salah satu salah satu inisiatif strategis yang akan mencetak penerimaan paling besar di 2022,” ujar Edy di sela-sela agenda launching ekspor perdana MFO Low Sulphur di Jetty (Dermaga) 11 Kilang Pertamina Plaju Jumat (18/3).

Dengan kualitas produk yang telah memenuhi standar International Maritime Organization (IMO), produk MFO Low Sulphur 180 centistoke (cSt) ini mampu bersaing untuk memasuki pasar internasional dan akan siap berkontribusi dalam keberlangsungan sistem distribusi energi, jasa dan komoditi dalam sektor maritim.

Kilang Pertamina Plaju sendiri menargetkan ekspor MFO Low Sulphur 180 cSt sebanyak 200 MB/bulan. “Ini adalah wujud dari sinergi dan kolaborasi, baik fungsi yang ada di direktorat operasi, maupun seluruh perwira pertiwi Kilang Pertamina Plaju,” tambahnya.

Hadir dalam launching itu Pjs VP PPM PT KPI Hendri Agustian. Ia mengapresiasi dobrakan inisiatif Kilang Pertamina Plaju. “Perwira di Kilang Pertamina Plaju ini memiliki agility yang bagus, terutama di situasi ketidakpastian yang tinggi saat ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, dalam keadaan sesulit apapun, Kilang Pertamina Plaju masih bisa menemukan peluang untuk dapat meningkatkan margin perusahaan. “Ini inovasi yang baik, karena walau sedianya Kilang Pertamina Plaju telah memproduksi MFO Low Sulphur, namun hari ini lebih ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya,” imbuhnya.

Ia mengakui, agility menjadi modal utama perusahaan untuk beradaptasi terhadap tantangan yang mungkin tidak akan semakin mudah. “Tapi saya yakin perwira Kilang Pertamina Plaju dapat berperan dalam memajukan perusahaan,” katanya.

Sejak dibangun pada 1904, Kilang Pertamina Plaju telah memberikan sumbangan nyata dalam perkembangan dan kemajuan daerah khususnya di Sumbagsel, dan telah memberikan andil yang besar bagi pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional.

Berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) telah dihasilkan dari Kilang Pertamina Plaju dan telah didistribusikan ke berbagai pelosok tanah air hingga mancanegara. (Usi)
 

Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories