Kilang Pertamina Plaju Prioritaskan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan di Sembilang

Masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) Dusun Sei Sembilang, Desa Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin. (Ist)

PALEMBANG, WongKito.co,  - Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Pertamina Plaju melakukan upaya konservasi keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat yang telah dimulai sejak tahun 2021.

Tahun ini perusahaan pun kembali bersinergi  dengan Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) untuk implementasi berbagai program pemberdayaan masyarakat yang menjadi prioritas.

Area Manager Communication, Relations & CSR, Siti Rachmi Indahsari mengatakan melalui sinergi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di dusun IV dan V Sei Sembilang Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin dan kontribusi positif sebagai tanggung jawab sebuah perusahaan.

Baca juga :

"Semoga kerja sama yang sangat baik dengan TNBS ini bisa berjalan dengan lancar dan menyenangkan hingga sampai berakhirnya kerja sama ini pada tahun 2024," katanya.

Rachmi menambahkan, program ini merupakan kegiatan yang mendukung fungsi keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut.

Program TJSL di Desa Sembilang pada tahun ini juga fokus pada kegiatan pemberdayaan ekonomi seperti pengolahan hasil laut yakni ikan asin yang sebelumnya telah mendapatkan sertifikasi halal.

Melalui kegiatan ini, perusahaan tidak hanya memberikan dukungan positif dari sisi perekonomian saja tetapi dapat turut melestarikan lingkungan.

Selain itu, melalui program community development TJSL, Kilang Pertamina Plaju juga berupaya menyelesaikan masalah sampah dan sanitasi di Sembilang agar kawasan bisa bergeliat menjadi salah satu destinasi ekowisata.

"Harapannya semoga program  yang telah disusun dapat terlaksana dengan baik sehingga program perusahaan dapat terwujud sesuai dengan harapan," ujarnya.

Kepala Balai TNBS Eduward Hutapea menjelaskan di wilayah Desa Sembilang yang bersisian dengan kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang memiliki potensi yang besar.

Misalnya saja, tanaman mangrove dan burung migran yang dapat dimaksimalkan menjadi ekowisata yang dapat mendongkrak sektor pariwisata Sumsel.

Sementara itu, untuk penataan kawasan padat penduduk dengan 521 kepala keluarga direncanakan akan dilakukan replikasi dari Lorong Mari, Kelurahan Talang Bubuk, Kecamatan Plaju.

“Diharapkan program tidak selesai di 2024 tapi bisa jangka panjang dan berkelanjutan,” jelas Eduward.

Sesuai Kebutuhan Masyarakat

Program Bahari Sembilang Mandiri yang diinisiasi sejak dua tahun lalu memberikan dampak positif bagi masyarakat Dusun V Sembilang.

Kepala Dusun V Sei Sembilang, Christin Monica mengungkapkan dengan adanya kerja sama antara Kilang Pertamina Plaju dan TNBS banyak program yang bisa dirasakan masyarakat setempat mulai dari pemberdayaan masyarakat hingga pelestarian lingkungan seperti penanaman mangrove.

Contohnya di bidang pendidikan non formal, perusahaan menggelar kegiatan baca tulis bagi kalangan dewasa untuk memberikan kecakapan literasi bagi masyarakat.

Dalam menjaga keanekaragaman hayati masyarakat pun turut dilibatkan dalam penyediaan bibir mangrove.

“Untuk bibit mangrove ini dibeli dari hasil produksi petani. Jadi, masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi dari program ini,” ujarnya.

Warga Dusun V Desa Sembilang, Anuar pun merasakan perbedaan usai Kilang Pertamina Plaju menginisiasi program TJSL.

Bersama warga lain, Anuar kini telah menikmati akses listrik dalam durasi lama setelah dengan adanya listrik dari Solar Cell bantuan Pertamina.

Selama bertahun-tahun warga di kawasan tersebut hanya mengandalkan listrik yang hanya bisa dipakai saat malam hari saja.

“Listrik ini sangat berguna bagi kebutuhan masjid terutama saat salat Jumat seperti pengeras suara, dan kipas angin dan kebutuhan lainnya karena PLTD tidak beroperasi di siang hari,” kata Anuar.

Kegiatan sinergi antara Kilang Pertamina Plaju dengan Taman Nasional Berbak Sembilang  menjadi komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan aspek ESG (Environmental, Social & Governance), khususnya aspek environmental melalui pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan serta sosial yang melibatkan unsur pemberdayaan masyarakat untuk lebih mandiri dan berdaya dari sisi ekonomi.

Selain itu, kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya tujuan keenam yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.

Ini juga sesuai dengan tujuan ke-15 yakni melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.

 


 

Bagikan

Related Stories