Ragam
Kilang Pertamina Plaju Siap Perkuat Tata Kelola Energi Bersama KKKS SKK Migas Sumbagsel
PALEMBANG, WongKito.co, - Demi mendukung target penurunan impor minyak mentah (crude) maupun Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) memperkuat koordinasi bersama SKK Migas dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Sumbagsel.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengapresiasi kinerja excellent Kilang Pertamina Plaju. Ia yakin dengan kemampuan kilang ini dalam mengolah crude (minyak mentah) menjadi beberapa produk unggulan. “Tahun 2021, laba kilang ini nomor 2 tertinggi di antara seluruh kilang Pertamina, menurut saya ini luar biasa,” tuturnya.
Soetjipto yang merupakan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) 2014-2017 mengatakan siap mendukung upaya Pertamina dalam meningkatkan utilisasi Kilang Plaju.
Baca juga :
- Hadapi Tahun Baru, Direktur Operasi KPI Tinjau Kesiapan Kilang Pertamina Plaju
- Selama Tahun 2022 Inilah 5 Makanan Viral di Indonesia
- ASDP Optimistis Untung Rp534 Miliar Akhir 2022
Di satu sisi, Soetjipto juga mendorong para KKKS di Sumbagsel agar dapat memaksimalkan upaya eksplorasi dan produksi untuk menemukan cadangan baru minyak, sesuai arahan pemerintah untuk mengurangi impor crude maupun BBM.
“Komitmen Presiden dan Menteri ESDM agar kita melakukan eksplorasi, itu at all cost (dengan segala cara), negara akan hadir agar para KKKS memiliki motivasi,” kata Soetjipto saat berkunjung ke Kilang Pertamina Plaju di Palembang, Rabu (28/12).
Soetjipto mengungkapkan, utilisasi di Kilang Pertamina Plaju menjadi kesempatan bagi KKKS di wilayah Sumbagsel untuk menggenjot produksi crude demi memenuhi kebutuhan yang ada.
"Kami di hulu punya tanggung jawab untuk aktivitas yang lebih agresif lagi sehingga kita bisa meningkatkan produksi minyak mentah dari daerah Sumbagsel," ujar Soetjipto.
SKK Migas mencatat, kontribusi KKKS Sumbagsel terhadap produksi nasional cukup significant. Produksi wilayah Sumbagsel mencapai 69.000 BOPD atau 7% untuk minyak dan kondensat dan sebesar 1.827 MMSCFD atau 28% untuk gas.
Sementara, General Manager (GM) Kilang Pertamina Plaju Yulianto Triwibowo mengatakan kilang yang dipimpinnya itu didesain memiliki kapasitas pengolahan sebesar 120 Million Barrel per Stream Day (MBSD).
“Dengan situasi yang kondusif dan hubungan harmonis bersama masyarakat sekitar, kilang ini mampu memproduksi beberapa produk BBM seperti Pertalite, Solar, Biosolar, Dexlite, Avtur dan Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur, serta beberapa produk Non BBM seperti LPG, SBPX, LAWS serta refrigeran ramah lingkungan Musicool dan Breezone,” ujarnya.
Penerimaan crude untuk kilang ini dilakukan dengan dua cara, pertama menggunakan pipa yang menyerap crude lokal dari lapangan minyak di Sumbagsel dengan porsi sebesar 49%, sementara pemenuhan crude domestik melalui kapal dengan skema Ship to Ship (STS) yang melewati Sungai Musi dengan porsi mencapai 51%.
Yulianto berharap dapat mempererat koordinasi dengan SKK Migas beserta para anggota KKKS-nya, meningkatkan utilisasi demi memaksimalkan intake (penerimaan) crude untuk diolah di Kilang Pertamina Plaju.
Rombongan SKK Migas, didampingi manajemen Kilang Pertamina Plaju kemudian bertolak ke kilang untuk melihat langsung proses operasional yang dijalankan secara handal, aman dan menerapkan secara ketat standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE).
Turut hadir dalam kunjungan itu Deputi Eksploitasi dan Manajemen Wilayah SKK Migas Benny Lubiantara, Staf Ahli SKK Migas Rachmad Hardadi, Dirut Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jafee Arizon Suardin, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan dan rombongan, serta para pimpinan KKKS SKK Migas di Sumbagsel.