Kinerja Apik, Alam Sutera (ASRI) pada Kuartal III-2022 Raih Pendapatan Rp2,74 Triliun

Alam Sutera Realty - ASRI (TrenAsia)

JAKARTA - PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) menorehkan kinerja yang apik pada kuartal III-2022 dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,74 triliun atau tumbuh 54,93% dari tahun sebelumnya yang meraup Rp1,77 triliun.

Dikutip dari laporan keuangan perusahaan ASRI, pendapatan perusahaan disumbangkan oleh real estat berupa tanah yang melonjak dari sebelumnya Rp256 miliar menjadi Rp647 miliar atau tumbuh sebesar 152%.

Kenaikan tersebut didapat dari penjualan tanah di Tangerang kepada pihak berelasi yaitu PT Selaras Citra Manunggal masing-masing sebesar Rp31 miliar dan Rp4,86 miliar, sehubungan dengan pembebasan lahan terkait pembangunan jalan tol.

Baca Juga :

Lalu, pertumbuhan juga terjadi pada sisi apartemen yang naik cukup signifikan sebesar 1.295% dari sebelumnya Rp61 miliar menjadi Rp861 miliar. Namun, penurunan terjadi pada rumah dan ruko yang menyusut dari Rp1,15 triliun menjadi Rp789 miliar, diikuti oleh gedung perkantoran Rp4,1 miliar dan kios yang stagnan di Rp5,3 miliar.

Sementara pada segmen jasa hospitality dan prasarana, terjadi peningkatan pada pengelolaan kota yang naik dari tahun sebelumnya Rp121 miliar menjadi Rp134 miliar, diikuti oleh rekreasi dan olahraga jadi Rp2,83 miliar.

Pertumbuhan yang pesat juga ditorehkan oleh sewa dan fasilitasnya menjadi Rp149 miliar dari sebelumnya Rp91,90 miliar atau naik 63,17% dan lain-lain sebesar Rp81 miliar.

Lain halnya dengan pariwisata, ASRI mencatatkan pertumbuhan fantastis pada tiket dengan kenaikan mencapai 6.077% dari Rp738 juta menjadi Rp45 miliar, diikuti oleh restoran yang meraup Rp10 miliar, sewa Rp5 miliar dan lainnya yang mencatatkan Rp12 miliar.

Adapun jumlah unit real estat yang terjual adalah berupa apartemen yang melonjak dari sebelumnya 86 unit menjadi 409 unit. Hal itu tak diikuti oleh tanah yang menurun dari 58 unit menjadi 49 unit, serta rumah dan ruko dari 545 unit menjadi 328 unit. Sementara untuk kios masih sama dengan tahun lalu yakni 21 unit dan gedung perkantoran yang stagnan di 1 unit.

Hal itu berimbas pada beban pokok penjualan, pendapatan jasa dan usaha lainnya yang meningkat dari Rp855 milar menjadi Rp1,25 triliun. Sehingga menghasilkan laba bruto sebesar Rp1,48 triliun dari sebelumnya Rp916 miliar atau naik 62,45%.

Kemudian, pada sisi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami keuntungan setelah sebelumnya merugi dari Rp138 miliar menjadi Rp106 miliar.

Sementara itu dari sisi ekuitas ASRI, mengalami kenaikan tipis dari sebelumnya Rp9,53 triliun menjadi Rp9,65 triliun, lalu liabilias Rp12,56 triliun dan aset yang tumbuh menjadi Rp22,21 triliun. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 11 Nov 2022 

Editor: Susilawati
Bagikan

Related Stories