Kisah Pedagang Telur, Berjualan di Tengah Pandemi COVID-19

telur ayam

WongKito.co - Bagi Putra (30) berjualan telur ayam negeri sudah dilakukannya sejak beberapa tahun sebelum pandemi COVID-19.

“Saya biasa menjual telur di pasar-pasar murah yang diselenggarakan dinas atau instansi pemerintah dan swasta,” kata dia dibincangi WongKito.co, disela-sela penutupan pasar murah Pemkot Palembang, Jumat (7/5/2021).

Tahun ini, kata dia kembali mengikuti pasar  murah yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Palembang di 18 kecamatan.

Sebelum pandemi, biasanya penjualan telur setiap kali pasar murah bisa mencapai tujuh peti dengan isi masing-masing 15 kilogram, tetapi saat ini hanya tiga peti saja sudah lumayan.

Telur ayam dijual dengan harga dibawa standar pasaran bedanya, sekitar Rp2.000 sampai Rp3.000 per kilogram dibandingkan dengan beli telur di tempat lainnya, tambah dia.

Seperti diketahu setiap kali menjelanf hari raya Idulfitri, maupun Natal dan Tahun Baru harga sejumlah komoditi mengalami kenaikan termasuk telur ayam.

Namun,  pemerintah mengajak sejumlah pelaku usaha untuk menjual produk dengan harga lebih murah sebagai upaya menyetabilkan harga pasaran.

Di pasar murah telur dijual Rp20.000 per kilogram sedangkan di pasar tradisional atau toko mencapai Rp25 ribu per kilogram.

Anita (34) warga Palembang mengatakan telur ayam mahal tetapi menjelang lebaran tetap harus membeli. Harga telur mencapai Rp25 ribu per kg.

Tetapi telur banyak dibutuhkan untuk membuat kue-kue lebaran, katanya.

 

 

 

 

Bagikan

Related Stories