Ragam
Kondisi Rapuh, SMAN 13 Palembang Perlu Perbaikan
PALEMBANG, WongKito.co, - SMA Negeri 13 Palembang yang sudah berdiri selama 43 tahun lebih saat ini kondisinya sudah rapuh, karena itu perlu rehab atau perbaikan sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik.
Sekolah ini sudah banyak menghasilkan tokoh- tokoh nasional. Kapasitasnya luar biasa siswanya 1.000 lebih sehingga memang butuh perhatian untuk penambahan kelas dari pemerintah, kata Koordinator reses anggota DPRD Sumatera Selatan dapil Sumsel II Kota Palembang, Budiarto Marsul saat melakukan reses ke sekolah tersebut, Jumat (25/3)
Menurut dia, dengan kondisi atapnya yang sudah banyak bolong ini akan mempengaruhi situasi belajar. Selama ini sekolah ini luar biasa menghasilkan tokoh nasional artinya sumbangannya di dalam dunia pendidikan sudah sangat besar oleh karena itu pantas untuk juga menjadi prioritas untuk direhab dan ditambah ruang kelas.
Baca Juga :
- Inilah Alasan IDI Pecat Mantan Menkes Terawan Sebagai Anggota
- Bukan Hanya Indra Kenz dan Dony Salmanan, 5 Orang ini Juga Flexing
- Cicipi Beragam Makanan Enak di Festival Kuliner Nusantara Palembang
Sementara Kepala SMA Negeri 13 Palembang Ridwan Nawawi mengatakan, sekolah itu usianya sudah 43 tahun dan belum pernah direhab.
"Kami berharap dukungan untuk mendapatkan rehab, sebab atapnya kalau hujan gemuruh berbunyi, karena itu perlu perbaikan," ujarnya.
Jumlah siswa sebanyak 1.109 orang dengan ruang belajar 31, tetapi dalam kondisinya memang sebagian besar dalam kodisi rusak berat dan pihaknya sudah melaporkan melalui dinas pendidikan Provinsi Sumatera Selatan mudah-mudahan ada tindak lanjutnya untuk perbaikan.
Karena itu dalam kesempatan ini melalui anggota dewan Dapil Sumsel II Kota Palembang pihaknya berharap bisa mendapatkan prioritas ke depan untuk perbaikan sekolah ini, katanya.
Hadir dalam reses tersebut anggota DPRD dapil Sumsel II Kota Palembang, Muhammad Yansuri (Partai Golkar), H Zulfikri Kadir (PDI Perjuangan), Antoni Yuzar (PKB), H M Anwar Al Syadat (PKS), H Budiarto Marsul (Partai Gerindra), Tamtama Tanjung (Partai Demokrat) dan H Nopianto (Partai Nasdem). (Usi)