Kunjungan Presiden Korea Utara ke Rusia Membawa Dampak Besar Bagi Kedua Negara

Kunjungan Presiden Korea Utara ke Rusia Membawa (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Kunjungan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un ke Rusia membawa dampak besar bagi hubungan kedua negara.

Rusia dikabarkan akan membantu Korea Utara untuk membangun satelit, hal itu dijanjikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kamis, 14 September 2023.

Kim tiba di Vostochny Cosmodrome, yang terletak di tengah hutan di timur Rusia tidak jauh dari perbatasan China, dengan kereta api setelah menyeberang ke Rusia. 

Ketika wartawan bertanya apakah Rusia akan membantu Kim membangun satelit, Putin tak membantah. “Itulah mengapa kami datang ke sini (pusat pengembangan satelit dan roket). Pemimpin Korea Utara menunjukkan minat besar dalam rekayasa roket, mereka juga mencoba mengembangkan ruang angkasa.”

Baca juga

Menanggapi pertanyaan tentang apakah dia dan Kim akan membahas masalah militer, Putin mengatakan mereka akan membahas semua masalah. Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu hadir dalam pertemuan tersebut. “Saya senang bisa bertemu dengan Anda,” kata Putin sambil berjabat tangan dengan Kim selama sekitar 40 detik di Vostochny. 

Putin juga mengucapkan selamat atas hari jadi Kim di Korea Utara, termasuk 75 tahun sejak berdirinya Korea Utara pada tahun 1948. Melalui seorang penerjemah, Kim berterima kasih kepada Putin atas undangan dan sambutan yang hangat. 

Kemudian, dia menandatangani buku tamu dalam bahasa Korea. “Kemuliaan bagi Rusia, yang melahirkan penakluk angkasa pertama, akan kekal abadi.” Televisi pemerintah Rusia mengatakan Kim mengajukan banyak pertanyaan terperinci kepada Putin selama kunjungannya ke fasilitas luar angkasa itu.

Media Rusia melaporkan bahwa Putin memperlihatkan Kim sekitar gedung di mana tempat roket pendorong ruang angkasa baru Rusia, Angara, dirakit. Roket setinggi 42,7 meter tersebut meluncurkan muatan ke orbit Bumi rendah.

Baca juga

Amerika Serikat telah menuduh Korea Utara memberikan senjata kepada Rusia, tetapi belum jelas apakah ada pengiriman yang telah dilakukan. Baik Rusia maupun Korea Utara telah membantah klaim-klaim tersebut, tetapi berjanji untuk memperdalam kerja sama pertahanan.

“Sebagai tetangga, negara kami menjalankan kerja sama dalam bidang yang sensitif dan seharusnya tidak menjadi subjek publik yang diumumkan,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. “Namun, hal ini sangatlah wajar bagi negara-negara tetangga.”

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda 

Editor: admin
Bagikan

Related Stories