Ekonomi dan UMKM
Laba Bersih Amazon Melonjak Tiga Kali Lipat Kuartal III
JAKARTA - Perusahaan perdagangan berbasis online Amazon (AMZN) membukukan laba bersih untuk kuartal ini mencapai US$9,9 miliar setara Rp157,82 triliun (kurs Rp15.941) atau 94 sen per saham. Laba ini meningkat tiga kali lipat dari tahun ke tahun.
Adapun pendapatan keseluruhan Amazon pada kuartal terakhir ini mencapai US$143,1 miliar atau setara Rp2,28 kuadriliun, meningkat 13% dari periode tahun lalu.
Pertumbuhan laba dan pendapatan kuartal ketiga Amazon ini melampaui perkiraan analis didongkrak dari pendapatan Amazon Web Services (AWS).
Baca juga:
- Simak Cara Menggunakannya, X Resmi Luncurkan Fitur Panggilan Audio dan Video Call
- Kementerian BUMN Akselerasi Kompetensi dan Profesionalisme Insan BUMN, Luncurkan BUMN School of Excellence
- Pemerintah RI Bekerjasama Pemerintah PEA Bangun Rumah Sakit Kardiologi
AWS adalah platform komputasi awan Amazon yang sangat menguntungkan perusahaan. AWS disebut sebagai merupakan pendorong utama pendapatan bagi perusahaan namun mengalami penurunan penjualan dalam beberapa kuartal terakhir. Adapun penjualan AWS kuartal ketiga naik 12% menjadi US$23,1 miliar (Rp368,24 miliar), setara dengan ekspektasi analis.
CEO Amazon Andy Jassy dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa Tim AWS terus mengikuti perkembangan teknologi khususnya AI generatif.
“Tim AWS terus berinovasi dan memberikan hasil dengan cepat, khususnya dalam AI generatif,” kata Andy Jassy dilansir Minggu, 29 Oktober 2023.
Saingan teknologi AWS, Alphabet melaporkan minggu ini bahwa penjualan cloud mencapai laju pertumbuhan paling lambat dalam hampir empat tahun, sehingga menguntungkan pesaing di bidang tersebut termasuk AWS.
Khususnya, bisnis periklanan Amazon yang baru lahir berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan yang meningkat dibandingkan dengan peningkatan sebesar 22% yang terlihat pada kuartal kedua.
Pendapatan iklan Amazon berhasil tembus US$12,1 miliar setara Rp192,89 triliun pada kuartal ketiga, meningkat 26% dibandingkan periode tahun lalu, dan telah muncul sebagai lini bisnis perusahaan dengan pertumbuhan tercepat.
Pendorong kinerja keuangan lainnya pada kuartal ketiga ini adalah penyelenggaraan ulang Amazon Prime Day yang populer baru-baru ini. Pada pertengahan Juli, penjualan Prime Day di AS mencapai angka tertinggi sepanjang masa, yaitu hampir US$13 miliar atau setara Rp207,28 triliun, dengan peningkatan jumlah barang yang dibeli sebesar 25% dibandingkan dengan acara serupa pada tahun 2022.
Perusahaan memperkirakan penjualan bersih pada kuartal keempat akan meningkat antara 7% dan 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan operasional untuk kuartal terakhir diproyeksikan antara US$7 miliar setara Rp111,61 triliun dan US$11 miliar, setara Rp175,4 triliun dibandingkan dengan US$2,7 miliar setara Rp43,05 triliun pada kuartal keempat tahun 2022.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 29 Oct 2023