Laba Bersih di 2021 Turun ke Rp1,18 Triliun, Penjualan Mayora (MYOR) Naik 14%

Kopiko merupakan salah satu produk buatan Mayora (Facebook Mayora)

JAKARTA - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah membukukan laba bersih tahun 2021 yang menurun 42,41% sebesar Rp1,18 triliun dari Rp2,06 triliun pada tahun 2020.

Penurunan tersebut seiring dengan melonjaknya beban pokok penjualan 22,14% dari Rp17,17 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp20,98 triliun tahun 2021. 

Penurunan laba bersih tersebut justru tidak sejalan dengan penjualan yang dihasilkan perseroan senlai Rp27,90 triliun dari Rp24,47 triliun atau setara dengan naik 14% year on year (yoy) yang mana pertumbuhan penjualan tersebut memang lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan beban pokok tahun 2021.

Baca Juga :

Adapun penjualan tersebut didapatkan dari penjulan produk perseron dalam negeri senilai Rp16,05 triliun yang naik dari tahun 2020 Rp14,38 triliun, sedangkan pendapatan yang dihasilkan dari penjualan ekspor produk perseroan sebesar Rp11,88 triliun.

Penurunan laba bersih MYOR ini berdampak pada penurunan laba per saham sebesar Rp53 per saham dari Rp92 per saham.

Meskipun adanya penurunan laba bersih, jumlah aset perseroan pada tahun 2021 ini meningkat Rp19,91 dari sebelumnya Rp19,77 di tahun 2020.

Sebelumnya, Mayora telah menawarkan obligasi II Mayora Indah Tahap II Tahun 2022 yang merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Mayora Indah dengan nilai total Rp2 triliun. Mayora telah menerbitkan obligasi tahap pertama Rp500 miliar pada September 2020 lalu.

Obligasi ini terbagi menjadi dua seri yakni seri A yang memiliki nilai pokok Rp 1,2 triliun, dengan tenor lima tahun ini memiliki tingkat bunga tetap 7% per tahun, dan seri B dengan nilai pokok Rp300miliar serta memiliki tenor tujuh tahun ini  dengan suku bunga  tetap yang ditawarkan 7,5% per tahun.
 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 31 Mar 2022 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories