KabarKito
Lakukan Uji Beban, Jembatan Ampera akan Ditutup 5 Jam
PALEMBANG, WongKito.co - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V Sumatera Selatan atau BBPJN Sumsel akan melakukan uji beban dinamis Jembatan Ampera sehingga akan dilakukan penutupan.
“Jembatan Ampera akan ditutup pada 26-28 September selama 5 jam dari pukul 22.30 WIB hingga 03.30 WIB, ” kata Kepala BBPJN V Sumsel, Kiagus Syaiful Anwar, kemarin.
Ia menjelaskan, penutupan Jembatan Ampera dilakukan malam sampai dini hari agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
"Selama penutupan, masyarakat bisa menggunakan jalan alternatif dan Forum Jalan akan mengatur arus lalu lintas," ujar Syaiful.
Penutupan lalu lintas akan dibagi 5 titik. Dimana titik satu, penutupan total pada sisi hilir Jembatan Ampera (Bundaran Air Mancur).
Lalu lintas diarahkan melalui Jalan Merdeka menuju Jembatan Musi VI.
Titik dua, penutupan total pada sisi hulu Jembatan Ampera. Lalu lintas diarahkan melalui Jembatan Musi IV (via Plaju) dan Musi VI (via Kertapati).
Titik tiga, penutupan dari Kertapati belok kiri menuju Jembatan Ampera, sehingga lalu lintas dialihkan ke arah Plaju/Musi IV.
Titik empat, penutupan dari Plaju belok kanan menuju Jembatan Ampera, lalu lintas dialihkan ke arah Kertapati/Musi VI.
Titik lima, penutupan dari arah Jakabaring menuju Jembatan Ampera, lalu lintas dialihkan melalui Plaju/Musi IV dan Kertapati/Musi VI.
"Jalur alternatif dari Seberang Ulu (SU) ke Seberang Ilir dari Plaju, Kertapati, Jakabaring, dan sekitarnya, dapat melewati Jembatan Musi IV atau Jembatan Musi VI. Sedangkan untuk Seberang Ilir ke Seberang Ulu dari Jalan Sudirman dialihkan menuju Jalan Merdeka ke arah Jembatan Musi VI. Untuk dari daerah Bom Baru dan sekitarnya dapat melewati Jembatan Musi IV," kata Syaiful.
Terkait dengan pengerjaan uji beban dinamis dilakukan untuk kajian kapasitas struktur Jembatan Ampera, dikarenakan usia Jembatan Ampera yang sudah hampir 60 tahun.
"Melalui kajian ini kita ingin tahu, sebenarnya berapa kemampuan/kekuatan Jembatan Ampera ini sebenarnya. Hasil dari kajian ini akan kita lihat apakah ada yang perlu diperbaiki," ujar Syaiful.
Kajian dilakukan untuk menentukan jenis penanganan yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas struktur jembatan yang dibangun 1962 - 1965 tersebut.
"Anggaran dana untuk kajian ini Rp2,9 miliar," kata Syaiful. (*)