Ekonomi dan UMKM
Lepas Ekspor Produk GGP ke Singapura, Lampung Gunakan Rute Baru Meratus Line
BANDARLAMPUNG, WongKito.co – Perdana gunakan jalur baru rute meratur line, Provinsi Lampung melepas produk ekspor PT Great Giant Pineapple (GGP) ke Singapura di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Panjang (IPC), Bandarlampung.
“Saya mengapresiasi kerja sama antara GGP dengan Meratus Line di tengah kondisi dan tantangan ekonomi yang tidak ringan. Besar harapan kami, apa yang kita selenggarakan hari ini merupakan titik balik dari pemulihan ekonomi baik regional maupun nasional,” kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat melepas ekspor yang disaksikan Sesmenko Perekonomian Susiwijono, CEO Meratus Farid Belbouab, serta Direktur Operasional Terminal Petikemas, melansir KabarSiger.com, jejaring WongKito.co, kemarin.
Arinal juga mengungkapkan kerja sama yang dilakukan berkaitan dengan aktivitas ekspor produk olahan pertanian yang memang menjadi unggulan serta sektor prioritas ekonomi Lampung tentunya patut mendapatkan apresiasi yang luar biasa.
Provinsi Lampung memiliki luas wilayah daratan 35.367,5 km2. Secara geografis, posisi Lampung sangat strategis, sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera, sekaligus sebagai penyangga utama ibu kota negara RI, DKI Jakarta, khususnya sebagai penyuplai bahan kebutuhan pokok.
Memperhatikan hal tersebut, Arinal menilai Lampung memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi regional Sumatera. Saat ini, perekonomian Lampung memberikan kontribusi sebesar 10,45% terhadap PDRB Pulau Sumatera. Sumbangan PDRB Lampung menempati peringkat ke empat terbesar se-Sumatera setelah Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan.
Arinal menjelaskan perekonomian Lampung didominasi oleh 3 sektor utama yaitu: pertanian, kehutanan dan perikanan; industri pengolahan; perdagangan dan reparasi kendaraan. Khusus sektor industri pengolahan sejak 2016 hingga 2020 merupakan sektor kedua terbesar penyumbang PDRB Lampung.
Kontribusi sektor industri pengolahan pada tahun 2020 sebesar 19,41% dari total PDRB Lampung.Sedangkan sektor perdagangan merupakan penyumbang PDRB terbesar ke tiga dengan kontribusi pada tahun 2020 sebesar 11,14%. Struktur ekspor pada Juni 2021, industri pengolahan (lemak dan minyak hewan nabati, olahan buah-buahan, sayuran, daging, ikan dan pulp) menyumbang 75,5% dari total nilai ekspor.
Meskipun data capaian ekspor Lampung cukup bagus di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, Arinal berkeyakinan kemampuan ekspor Lampung jauh lebih besar dan sangat berpeluang untuk ditingkatkan.
"Saya akan terus mendorong pengembangan industri olahan terutama untuk hilirisasi komoditas pertanian unggulan di Lampung," ujarnya.
Selain itu, Arinal juga meminta ke pemerintah pusat untuk melakukan koordinasi dan menuntaskan setiap masalah yang menghambat ekspor Lampung seperti masalah kelangkaan kontainer.
Dari sisi kewenangan pemerintah daerah, Arinal menjelaskan pihaknya akan memberikan dukungan untuk kesinambungan ketersedian komoditas produk ekspor serta kualitas produk sesuai standarisasi yang telah ditetapkan. Selain itu juga dukungan terhadap kelancaran distribusi dan aksesibilitas sebagai bagian dari sistem logistik nasional.
Sesmenko Perekonomian Susiwijono menilai bahwa layanan perdana ekspor dari Lampung ke Singapura melalui Meratus merupakan terobosan yang luar biasa. Menurutnya Lampung memiliki keunggulan yang sangat potensial.
"Kedepan kami akan mendorong program pertanian, terutama hortikultura. Saya pikir yang ada di Lampung sangat potensial," ujarnya.
Mengenai hambatan ekspor saat ini seperti masalah kontainer, Susiwijono menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait hal tersebut. Tentunya di tengah pandemi ini, tidak hanya kontainer saja yang menjadi hambatan, tetapi juga biaya kenaikan biaya.
Rute Baru Direct ke Singapura
Farid Belbouab, CEO Meratus Line, mengungkapkan layanan rute baru diluncurkan untuk menghubungkan antara Lampung melalui Pelabuhan Panjang menuju Singapura oleh Meratus Line, operator kapal dan pelayaran terkemuka di Indonesia.
Beroperasinya layanan ini sekaligus menjadi penanda dimulainya ekspansi Meratus Line untuk terus memimpin industri logistik di Indonesia sekaligus menjadi peluang peningkatan perdagangan barang dan jasa antara dua wilayah.
PING Service, sebutan layanan Panjang-Singapore-Panjang ini akan rutin berlayar setiap minggu dengan pilihan waktu yang tepat pada hari kerja, dengan dilayani oleh kapal Meratus Samarinda yang memiliki kapasitas 350 TEUs. Langkah berani Meratus Line ini seiring dengan tujuan untuk mulai meninggalkan jejak di kancah pelayaran Internasional dengan reputasi baik yang berkelanjutan.
Demi memangkas waktu perjalanan yang berimbas pada efektifitas pengiriman barang, rute ini akan dijalankan langsung dari pelabuhan Panjang menuju Singapura serta tidak ada pemberhentian di terminal lain.
Direct service ini diberikan sebagai bentuk layanan terbaik Meratus Line bagi klien yang mengutamakan waktu serta kualitas pengiriman. Bukan hanya itu, rute ini juga didedikasikan untuk mendukung pemerintah Indonesia untuk menjaga dan meningkatkan konektivitas perdagangan dengan negara tetangga, terlebih dalam situasi sulit karena dampak dari Pandemi Covid-19.
Pemilihan Lampung sebagai pioner gebrakan inovasi Meratus Line ini tak lepas dari dukungan mitranya, PT GGP yang memiliki komoditas ekspor tinggi, khususnya dalam produk nanas kaleng yang telah diekspor ke berbagai negara.
“Melalui Kerjasama yang baik ini diharapkan akan dapat mempercepat distribusi produk kami sehingga sampai ke tangan konsumen dengan lebih cepat dan efisien, serta kedepannya juga GGP dapat terus berinovasi dalam produk sehingga dapat terus memperluas perdagangannya ke berbagai negara di dunia serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat lampung khususnya,” ungkap Welly Soegiono Corporate Affair Director PT GGP. (*)
Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Eva Pardiana pada 30 Aug 2021