Ragam
Lestarikan Resep Warisan Leluhur, Produksi Kue Keranjang Rumahan
Merayakan Tahun Baru Cina atau Imlek di tanah air kurang lengkap rasanya tanpa kehadiran kue keranjang. Kue tradisional berbahan dasar tepung ketan dan gula ini memang populer di masyarakat Indonesia, khususnya keturunan Tionghoa, sejak puluhan tahun silam. Konon katanya, suguhan kue keranjang saat Imlek memiliki makna kesatuan keluarga dan peningkatan rejeki.
Di sekitar Jakarta sendiri terdapat produsen kue keranjang rumahan legendaris bernama kue keranjang Ny. Lauw. Letak rumah produksi kue keranjang Ny. Lauw berada di Jalan Bouraq, Gang SPG, Neglasari, kota Tangerang, Banten. Rumah produksi kue keranjang Ny. Lauw sudah ada sejak tahun 1962 dan kini dikelola oleh generasi ketiga.
“Bisnis kue keranjangnya sendiri sudah ada sejak jaman Belanda. Awalnya kakek saya yang buat bisnis kue keranjang kecil-kecilan. Waktu itu pesanannya juga belum sebanyak sekarang dan hanya melayani pesanan setahun sekali saat menjelang Imlek saja,” jelas anak Nyonya Lauw yang juga penerus usaha kue keranjang generasi ketiga.
Baca Juga :
- Fenomena NFT Ghozali, Angin Segar Perkembangan Aset Digital Indonesia
- Harga Saham JAYA Ambles, Batal Bagikan Dividen
- Total Anggaran Kementerian ESDM 2022 Jadi Rp5,88 Triliun, Dapat Tambahan Rp850 Miliar
Umar mengatakan kue keranjang keluarganya diproduksi sejak tahun 1940-an oleh kakeknya, Lauw Sun Lim saat menjelang Imlek dan acara Pasar Gambir. Barulah pada tahun 1962, ibu Umar, yakni Siti Lauw atau Lauw Nyim Keng yang juga akrab disapa Ny. Lauw mendirikan rumah produksi yang cukup besar dan masih beroperasi hingga sekarang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Panji Asmoro pada 15 Jan 2022