Makanan Laut Jepang di Boikot oleh Tiongkok

Makanan Laut Jepang di Boikot oleh Tiongkok (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Jepang berharap Amerika Serikat mendukungnya apabila ada perselisihan boikot makanan laut sampai ke World Trade Organization.

Hal tersebut dikatakan, Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, saat mengunjungi wilayah Fukushima. Senin, 4 september 2023.

Tindakan ini diambil buntut dari China, mitra dagang terbesar Jepang yang memberlakukan larangan terhadap produk akuatik Jepang. Untuk diketahui Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukhusima yang rusak ke Samudera Pasifik pada Kamis, 24 Agustus 2023. 

Dikutip TrenAsia.com  jaringan media Wongkito.co dari Reuters, para pejabat Jepang telah mengisyaratkan kemungkinan tindakan diplomatik termasuk mengajukan pengaduan ke WTO untuk mendesak China agar mencabut larangan tersebut. Menurut Jepang, langkah yang diambil China tidak didasarkan pada bukti ilmiah.

Baca juga

“Jika Jepang memutuskan untuk mengambil upaya tersebut (pengaduan ke WTO), Amerika Serikat akan mendukungnya bukan hanya karena mereka adalah sekutu, tetapi karena ada legitimasi terhadap kasus tersebut,” kata Emanuel kepada wartawan. 

Meski begitu, Emanuel menambahkan bahwa dukungan tersebut pada akhirnya tetap bergantung pada lembaga pemerintah AS yang relevan.

Tahun 2022, Jepang telah mengekspor produk laut senilai US$600 juta atau sekitar Rp9,14 triliun (asumsi rate Rp15.232) ke China. Hal ini menjadikan China sebagai pasar terbesar untuk ekspor makanan laut Jepang. 

Saat ini, Jepang telah dan tengah berupaya untuk segera mengakhiri boikot yang dilakukan oleh China termasuk banyaknya panggilan telepon bersifat melecehkan yang mereka dapatkan sejak tindakan pembuangan air radioaktif tersebut dilakukan. 

Sementara itu, Perdana Menteri Fumio Kishida mengunjungi pasar ikan terbesar di Tokyo pada hari Kamis dan mengatakan kabinetnya akan menyusun langkah-langkah untuk membantu industri perikanan pada awal minggu depan.

Pemerintah akan menggunakan puluhan miliar yen (ratusan juta dolar), dari cadangan anggaran tahun fiskal ini untuk mendanai langkah-langkah tersebut, dikutip dari Nikkei Asia. 

Langkah yang dimaksud diantaranya adalah penyiapan dua dana senilai 80 miliar yen (Rp8,35 triliun) untuk membantu mengembangkan pasar baru dan membekukan kelebihan ikan hingga dapat dijual ketika permintaan pulih. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 04 Sep 2023 

Editor: admin

Related Stories